Wow, Ribuan Ekor Unggas Milik Peternak Mati Mendadak
INDRAMAYU - Ribuan ekor unggas milik peternak dan warga di Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang dan Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi, mati mendadak diduga terkena virus flu burung. Namun, tak sedikit warga yang membuang bangkai unggas yang mati itu ke sungai.
Salah seorang warga RT 03 RW 02, Blok Bong, Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang, Rasidi (50), mengatakan, unggasnya yang mati mendadak mencapai sekitar 700 ekor. Unggas jenis bebek tersebut rata rata berumur 2,5 bulan dan tiba tiba mati dengan tubuh membiru.
"Awalnya bebek yang mati ada 65 ekor, terus bertambah sampai 700 ekor," keluh Rasidi, Rabu (22/3).
Rasidi mengatakan, kematian unggas miliknya itu terjadi sejak setengah bulan yang lalu hingga saat ini. Tak hanya unggas miliknya, kematian juga terjadi pada unggas milik peternak lain yang juga warga Desa Jumbleng.
"Kalau digabungkan unggas milik saya dengan milik peternak lain yang mati mendadak di Desa Jumbleng ini jumlahnya mencapai ribuan ekor," terang Rasidi.
Kepala Desa Jumbleng, Waskim, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya kematian unggas secara mendadak di desa yang dipimpinnya. Namun, dia tidak bisa memastikan penyebab kematian unggas tersebut.
"Selain unggas milik peternak, juga ada ayam ternak milik warga di permukiman," terang Waskim.
Tak hanya di Kecamatan Losarang, kematian pada unggas juga terjadi di Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi. Unggas-unggas yang mati itu berupa itik dan ayam yang dipelihara di pemukiman warga.
Ketua Kelompok Tani Desa Plosokerep, Rusdani menjelaskan, kematian unggas secara mendadak itu terjadi sejak setengah bulan terakhir. Sejak saat itu hingga sekarang, kematian pada unggas terjadi hampir setiap hari.
"Jumlah unggas yang mati mendadak di desa ini pastinya saya belum tahu. Tapi setiap hari ada saja unggas yang mati," kata Rusdani, saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Penulis : Lilis
Post a Comment