Legenda Asal Usul Desa Bulak Lor Kecamatan Jatibarang
INDRAMAYU - Nama Desa Bulak Lor berasal dari nama toang yaitu toang Bulak yang terletak di sebelah lor (Utara) Desa Bulak dan masyarakat biasa disebut Bulak Lor, karena tempat tersebut adalah tempat asal mula perkembangan masyarakat salah satunya yaitu para penggarap/ petani yang mayoritas penduduk dari desa Sleman.
Orang yang pertama kali menempati atau menemukan daerah tersebut yaitu Nyi Wana. Nyi Wana adalah seorang wanita yang berasal dari kerajaan Surya Negara yang di tugaskan untuk menggembala ke arah utara untuk membangun padepokan baru / pemekaran. Setiba di kali prawira kepolo beliau memutuskan untuk tinggal dan membuat pondok kecil hingga akhirnya beliau menghuni tempat tersebut, dan bercocok tanam serta membuka pertanian.
Sampai akhirnya Nyi Wana bertemu dengan Ki Laitayang berasal dari Ranca Jawat kecamatan Bangoduakabupaten Indramayu, mereka saling berkenalan sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah dan dikaruniai seorang anak tunggal cantik dan cerdas yang bernama Nyi Sular.
Selang beberapa tahun kemudian banyak warga/penduduk luar desa Bulak Lor yang mayoritas dari desa Sleman menghuni maupun bercocok tanam di daerah tersebut sampai akhirnya membuka dusun yang diketuai oleh Ki Laita.
Pada tahun 1790an Nyi Wana dan Ki Laita meninggal dunia dan dikuburkan di tempatbersamaan, tempat tersebutlebih tepatnya sekarang terletak di Blok Kelir samping Blok Jambangan,sampai sekarang ini kuburan / petilasan tersebutmasih sering diadakan jiarah maupun diadakan unjungan desa tiap tahunya dengan mengirimkan tumpeng atau sesajen.
Pada tahun 1800an Nyi Sular anak dari Ki Laita tersebut memimpin desa Bulak menggantikan ayahnya, sampai suatu ketika masyarakat desa Bulak mengadakanpenggalian kali Prawira Kepolo yang sekarang terletak di Banjar sampai dengan Bendungan desa Bulak Lor, yang dipimpin oleh Suwarja dari pekalongan dan pekerjanyamayoritas dari daerah Pekalongan.
Penggalian kali Prawira Kepolo terebut berlangsung sampai beberapa tahun dengan panjang sungai tersebut 10 Km dan lebar 40 meter dengan kedalaman 7 meter. Cerita ini berkaitan dengan Legenda Buyut Banjar.
Pada suatu hari Nyi Sular jatuh cinta dengan pria yang bernama Suwarja itudikarnakan ketampanan dan kewibawaan beliau Nyi Sular jatuh cinta padanya, sampai akhirnya mereka menikah dan Nyi Sular memutuskan untuk tidak memimpin desa Bulak lagi. Pada tahun 1806 desa Bulak melaksanakan pemilihan kuwu yang pertama kali, Suwarja salah calon dari ketiga yang mencalonkan Kuwu Bulak, sekaligus terpilih oleh masyarakat desa Bulak, dan menjabat sampai tahun 1822. berikut nama – nama Kuwu Bulak sebelum pemekaran.
- Kuwu ke 2 yaitu ki Pastok 1822-1829
- Kuwu ke 3 yaitu Ki rembes 1829-1837
- Kuwu ke 4 yaitu Ki Guses 1837-1847
- Kuwu ke 5 yaitu Ki Rami 1847-1854
- Kuwu ke 6 yaitu Ki Buntas 1854-1869
- Kuwu ke 7 yaitu Ki Wardin 1869-1879
- Kuwu ke 8 yaitu Ki Surmi 1879-1886
- Kuwu ke yaitu Ki Tasba/Bedel 1886-1901
- Kuwu ke yaitu Ki Sartimah 1901-1909
- Kuwu ke 11 yaitu Ki Mesimah 1909-1919
- Kuwu ke 12 yaitu Ki Arsad / Ceret 1919-1927
- Kuwu ke 13 yaitu Ki Tiyam 1927-1936
- Kuwu ke 14 yaitu Warja / H.jubaedi 1935-1962
- Kuwu ke 15 yaitu Wasna 1963-1965
- Kuwu ke 16 yaitu Narkiyah 1965-1967
- Kuwu ke 17 yaitu Aripin 1967-1989
- Kuwu ke 18 yaitu Oni Masoni 1989-1988
Pada tanggal 30 Juli 1982pemekaran terjadi dan desa Bulak menjadi 2 yaitu desa Bulak dan Bulak Lor, dan pada tanggal 27 September 1984 setelah pemekaran terjadi desa Bulak lormelaksanakan pilihan kuwuyang di ikuti 3 calon kadidat yaitu Mastorih, Sarman dan Kambiya, yang dimenangkan oleh Mastorih. berikut urutan Kuwu desa Bulak Lor setelah Pemekaran.
- Kuwu ke 1 : Mastorih 1984-1992.
- Kuwu ke 2 : Caswanto 1993-1994
- Kuwu / PJS ke 3 : Saudi 1994-1995
- Kuwu ke 4 :Edi Junaedi 1995-2013
- Kuwu / PJS ke 5 : Meidin 2013-2015
- Kuwu ke 6 : Arobi Amir 2015-2021
Sumber : Ferdi Alamsyah/ Masjidin
Post a Comment