Cabai Segar Mahal, Pedagang Pasar Tradisional Jual Cabai Kering Import
INDRAMAYU - Cabai kering impor telah beredar cukup lama di Pasar Baru Indramayu. Permintaan akan cabai kering impor itu pun melonjak seiring tingginya harga cabai rawit dan cabai merah lokal dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, di Pasar Baru Indramayu, Jumat (17/2), cabai kering impor dijual oleh banyak pedagang sayur di pasar itu. Cabai kering impor tersebut dikemas dalam bungkusan plastik dan sudah ditimbang dengan berat satu ons per bungkus. Namun, ada juga yang belum ditimbang dan dijual bergantung permintaan konsumen.
"Jual (cabai kering impor) ini sudah lama," ujar seorang pedagang sayuran yang menjual cabai kering impor, Warinih. Namun, dia lupa kapan persisnya mulai menjual cabai kering impor itu.
Menurut Warinih, cabai kering impor itu dapatkannya dari pemasok yang berasal dari Cirebon. Pemasok tersebut memasok cabai kering impor ke banyak pedagang di Pasar Baru Indramayu.
"Tapi tidak tahu impor dari negara mana. Tahunya ini cabai kering impor," tutur Warinih.
Warinih menjelaskan, cabai kering impor tersebut berukuran lebih panjang dari cabai rawit lokal. Warna merahnya pun lebih mengkilat dibandingkan cabai kering lokal. Warna mengkilat itu dikarenakan proses pengeringan yang menggunakan oven, dan bukan dijemur di bawah terik matahari.
Tak seperti cabai segar lokal yang harganya kerap naik turun, Warinih menyebutkan, harga cabai kering impor relatif stabil. Yakni di kisaran Rp 60-65 ribu per kg.
Salah seorang pedagang sayuran lainnya, Darisem, juga mengaku menjual cabai kering impor. Namun, dia mengaku tidak tahu bahwa cabai kering tersebut diimpor dari negara lain. Dia hanya menerima pasokan cabai kering itu dari pemasok yang berasal dari Cirebon.
Darisem juga mengungkapkan, permintaan cabai kering impor memang meningkat sejak harga cabai segar lokal melonjak sangat tinggi. Menurutnya, para pelanggannya selalu mengeluhkan tingginya harga cabai segar lokal, terutama cabai rawit merah.
"Pasokan cabai rawit merah juga kosong. Saya tidak menjualnya," terang Darisem.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu, Omarsyah, saat hendak dikonfirmasi, tidak berada di ruang kerjanya. Begitu pula Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu, Benny Bernandus, juga tidak berada di ruang kerjanya.
Saat dihubungi lewat telepon selulernya, Benny juga tidak mengangkatnya meski bernada aktif. Begitu pula dengan pesan singkat yang dikirimkan, juga tidak dibalas.
Penulis : Lilis
Sumber : Republika
Post a Comment