Diserbu Bata Ringan, Penjualan Bata Merah Indramayu Menurun
Indramayu - Omzet penjualan bata merah yang diproduksi para pengrajin di beberapa desa di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, kini menurun drastis akibat serbuan produk bata ringan yang banyak dijual di toko-toko material bangunan.
“Para pengrajin bata merah mengeluh karena sepinya pembeli,” ujar salah seorang pengrajin bata merah, Madol, 59 yang tinggal di Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Menurut Madol, sepinya pembeli bata merah ini disebabkan karena 2 faktor. Pertama karena lesunya perekonomian masyarakat. Kedua, karena ada saingan dengan hadirnya produk bata ringan atau batabel yang dibuat di pabrik berskala besar dengan harga jual yang ringan.
Kendati pemasaran sedang lesu, katanya namun para produsen bata merah di Kecamatan Terisi masih terus bersemangat memproduksi bata merah. Saat ini harga bata merah yang dijual produsen di tempat produksi masih relative tinggi per 1.000 buah harganya Rp520 ribu. Jika bata merah diantar sampai ke tempat pembeli di Kota Indramayu, ditambah biaya transport sehingga harganya per 1.000 buah mencapai Rp650 ribu.
Madol mengemukakan, saat ini diakui ada saingan antara penjualan bata merah dengan hadirnya produksi bata ringan yang harganya lebih murah. Meski begitu ia tetap optimis, ke depan ketika perekonomian masyarakat berjalan normal kembali maka omzet penjualan bata merah pun akan kembali normal.
“Jadi keyakinan Saya, sepinya pembeli bata merah ini karena dua faktor. Pertama karena adanya saingan produk bata ringan. Kedua karena lesunya perekonomian masyarakat,” ujarnya. Lesunya penjualan bata merah diprediksi juga melanda penjualan bata ringan. “Saya kira sama-sama lesunya,” katanya.
Penulis : Taryani/Sir
Post a Comment