Ribuan Gadis Ngarot Kembali Ramaikan Hari Jadi Indramayu Tahun Ini
Indramayu - 1.000-an gadis cantik berpakaian adat tradisional ‘Ngarot’ warisan leluhur akan tampil dalam peringatan Hari Jadi ke-490 Indramayu, yang jatuh pada tanggal 7 Oktober 2016. Tradisi ‘Ngarot’ masih dipertahankan di Kecamatan Lelea dan Cikedung.
Pada peringatan Hari Jadi Indramayu ke-490 itu ribuan gadis cantik dari Kecamatan Lelea dan sekitarnya berdandan bagaikan bidadari.
Mengenakan kain dan kebaya lengkap dengan selendang serta hiasan bunga-bunga di kepala layaknya gadis-gadis desa di Kecamatan Lelea dan Cikedung yang tengah melaksanakan upacara adat ‘Ngarot’.
“Upacara adat ‘Ngarot’ merupakan salah satu upacara adat yang dilakukan turun temuruan sejak zaman nenek moyang. Kegiatan itu melibatkan pemuda-pemudi desa, Tokoh Masyarakat serta Perangkat Desa sebagai simbol semangat pemuda-pemudi desa sebelum terjun ke sawah mengolah tanah dan menanam padi,” kata Kepala Desa atau Kuwu Desa Lelea, Raidi, Selasa (13/9)
Tradisi ‘Ngarot’ itu mampu bertahan ratusan tahun silam dan berlanjut hingga saat ini. “Tradisi Ngarot itu garis besarnya merupakan kegiatan para pemuda-pemudi yang akan mengawali pengolahan tanah menjelang musim tanam padi. Dalam ritual puncaknya, mereka menerima pemberian bibit padi, air dan cangkul dari Pemerintah Desa Lelea sebagai bekal bercocok tanam,” katanya.
“Sudah ratusan tahun, tradisi Ngarot itu bertahan. Tradisi Ngarot berhasil mengantarkan Indramayu sebagai daerah agraris yang menjadi Lumbung Padi Nasional.
Berkat semangat dan jiwa kegotongroyongan yang ditunjukkan masyarakat khususnya pemuda-pemudi maka hasil pertanian yang dikembangkan para petani berhasil membawa kemakmuran bagi masyarakat,” kata Carman, 65 warga Desa Lelea.
Kabupaten Indramayu memiliki luas sawah sekitar 110.000 hektar. Setiap tahun daerah ini surplus beras kurang lebih 500 ribu ton. Produksi padi setiap tahun terus bertambah, berkat tingginya semangat dan gotong-royong masyarakat dalam melaksanakan Pancausaha Tani yang salah satunya dikembangkan masyarakat Kecamatan Lelea melalui tradisi budaya “Ngarot”.
Penulis : Taryani/Win
Post a Comment