Sultan Sepuh : Cirebon Siap Jadi Destinasi Wisata Unggulan
Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat |
Cirebon - Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat mengungkapkan, Cirebon memiliki banyak pesona yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata unggulan. Namun, Cirebon tetap diminta dijaga sebagai kota wali.
"(Dengan banyaknya pesona), Cirebon siap menjadi destinasi wisata unggulan,'' ujar Sultan, saat berbicara dalam acara Seminar Pariwisata Festival Pesona Cirebon "Strategi Promosi Wisata Cirebon Menuju Destinasi Pariwisata Unggulan". Acara tersebut dilaksanakan di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Kamis (31/3).
Sultan menyebutkan, berbagai pesona itu telah dimiliki Cirebon sejak abad ke-14 lalu. Di antaranya, Cirebon telah menjadi jalur perdagangan sutera dunia dari Cina, Persia dan India. Pada abad ke-15, Cirebon pun mendeklarasikan diri lepas dari Pajajaran dan berdiri sendiri menjadi kerajaan yang berdaulat. "Pada abad ke-19, Cirebon pun menjadi eksportir gula terbesar di dunia dengan sepuluh pabrik gula,'' tutur dia.
Sultan menambahkan, Cirebon memiliki banyak cagar budaya, di antaranya Astana Gunung Jati. Di Astana Gunung Jati, ditempeli piring-piring dari Tiongkok yang berusia 700 tahun. Bahkan, ada pula musem keramik dari Dinasti Ming dan Dinasti Tang. Selain itu, terdapat Mande Jajar yang menyimpan benda peninggalan Kerajaan Pajajaran. Ditambah lagi, Mande Mangu, yang menyimpan peninggalan Keraton Demak.
''Di Cirebon juga terdapat hampir 30 masjid kuno, yang masih asli dan tegak berdiri,'' kata Sultan. Salah satu masjid kuno itu adalah Mesjid Agung Sang Cipta Rasa, yang didirikan oleh Wali Songo. Masjid itu hingga kini masih asli bangunannya, termasuk saka tatal yang dibuat Sunan Kalijaga.
Ada juga pedang peninggalan Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga.''Ini bisa untuk menarik wisman dari Timur Tengah,'' tutur Sultan. Cirebon pun memiliki pesona adat dan tradisi. Untuk tradisinya, kental dengan nuansa Islami peninggalan Sunan Gunung Jati, mulai 1 Muharam sampai 1 Muharam tahun berikutnya. Seperti Suraan, Muludan, Syawalan, Syaban dan maleman akhir Ramadhan.
Untuk pesona keseniannya, ada sampyong, tarling, wayang golek cepak, sintren, tari topeng dan masih banyak lainnya. Sedangkan pesona kerajinan Cirebon, di antaranya batik, rotan, gerabah, ukiran kulit, batu alam. Selain itu, adapula pesona kuliner dan pesona wisata alam. Cirebon memiliki banyak kekayaan kuliner, wisata alam dan pelabuhan.
''Pokoknya Cirebon itu lengkap,'' tegas Sultan.
"(Dengan banyaknya pesona), Cirebon siap menjadi destinasi wisata unggulan,'' ujar Sultan, saat berbicara dalam acara Seminar Pariwisata Festival Pesona Cirebon "Strategi Promosi Wisata Cirebon Menuju Destinasi Pariwisata Unggulan". Acara tersebut dilaksanakan di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Kamis (31/3).
Sultan menyebutkan, berbagai pesona itu telah dimiliki Cirebon sejak abad ke-14 lalu. Di antaranya, Cirebon telah menjadi jalur perdagangan sutera dunia dari Cina, Persia dan India. Pada abad ke-15, Cirebon pun mendeklarasikan diri lepas dari Pajajaran dan berdiri sendiri menjadi kerajaan yang berdaulat. "Pada abad ke-19, Cirebon pun menjadi eksportir gula terbesar di dunia dengan sepuluh pabrik gula,'' tutur dia.
Sultan menambahkan, Cirebon memiliki banyak cagar budaya, di antaranya Astana Gunung Jati. Di Astana Gunung Jati, ditempeli piring-piring dari Tiongkok yang berusia 700 tahun. Bahkan, ada pula musem keramik dari Dinasti Ming dan Dinasti Tang. Selain itu, terdapat Mande Jajar yang menyimpan benda peninggalan Kerajaan Pajajaran. Ditambah lagi, Mande Mangu, yang menyimpan peninggalan Keraton Demak.
''Di Cirebon juga terdapat hampir 30 masjid kuno, yang masih asli dan tegak berdiri,'' kata Sultan. Salah satu masjid kuno itu adalah Mesjid Agung Sang Cipta Rasa, yang didirikan oleh Wali Songo. Masjid itu hingga kini masih asli bangunannya, termasuk saka tatal yang dibuat Sunan Kalijaga.
Ada juga pedang peninggalan Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga.''Ini bisa untuk menarik wisman dari Timur Tengah,'' tutur Sultan. Cirebon pun memiliki pesona adat dan tradisi. Untuk tradisinya, kental dengan nuansa Islami peninggalan Sunan Gunung Jati, mulai 1 Muharam sampai 1 Muharam tahun berikutnya. Seperti Suraan, Muludan, Syawalan, Syaban dan maleman akhir Ramadhan.
Untuk pesona keseniannya, ada sampyong, tarling, wayang golek cepak, sintren, tari topeng dan masih banyak lainnya. Sedangkan pesona kerajinan Cirebon, di antaranya batik, rotan, gerabah, ukiran kulit, batu alam. Selain itu, adapula pesona kuliner dan pesona wisata alam. Cirebon memiliki banyak kekayaan kuliner, wisata alam dan pelabuhan.
''Pokoknya Cirebon itu lengkap,'' tegas Sultan.
Penulis : Lilis
Sumber : Republika
Post a Comment