Sambut Air Waduk Jatigede, Pengairan Indramayu Dimodernisasi
Indramayu - Infrastruktur pengairan di Kabupaten Indramayu yang sumber airnya berasal dari daerah irigasi (DI) Rentang, akan dimodernisasi. Hal itu dimaksudkan agar infrastruktur tersebut siap menampung gelontoran air dari Waduk Jatigede.
''Modernisasi infrastruktur pengairan akan dilakukan mulai tahun ini dan ditargetkan selesai tiga tahun kedepan,'' ujar Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi (PSDA Tamben) Kabupaten Indramayu, Suwenda, akhir pekan ini.
Suwenda menyatakan, modernisasi tersebut akan difokuskan pada infrastruktur pengairan yang berasal dari irigasi Rentang, Kabupaten Majalengka. Dengan demikian, saat air dari Waduk Jatigede digelontorkan, maka infrastrukturnya sudah siap.
Adapun lahan pertanian di Kabupaten Indramayu yang sumber airnya berasal dari bendung Rentang mencapai 66.175 hektare. Selama ini, kondisi infrastruktur pengairan di Indramayu, terutama yang airnya bersumber dari irigasi Rentang, banyak yang mengalami kerusakan.
Kerusakan itu di antaranya berupa saluran yang mengalami sedimentasi tinggi sehingga tidak dapat menampung air dalam jumlah besar. Akibatnya, meski volume air yang mengalir dari bendung Rentang tinggi, namun tetap tak bisa menjangkau daerah-daerah yang berada di ujung saluran irigasi.
Dampaknya, saat musim kemarau, ribuan hektare lahan pertanian di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan. Sedangkan saat musim hujan, ancaman banjir justru selalu mengintai. "Dengan adanya modernisasi, maka kondisi saluran akan ditingkatkan kapasitasnya,'' terang Suwenda.
Selain itu, lanjut Suwenda, pelaksanaan modernisasi saluran juga berupa peningkatan konstruksi saluran menjadi beton. Sedangkan selama ini, hanya menggunakan pasangan batu.''Pengelolaannya pun akan lebih modern. Dulu kan pakai manual,'' tambah Suwenda.
Tak hanya perbaikan infrastuktur pengairan, ratusan bangunan yang berdiri di berdiri di sepanjang badan saluran air juga akan ditertibkan. Diharapkan, penertiban itu akan membuat fungsi saluran air bisa kembali normal. Penertiban tersebut seperti yang telah dilakukan di lahan aset milik Dinas PSDA Tamben Indramayu di sepanjang jalur pantura Indramayu. Selama ini, di atas lahan tersebut banyak berdiri warung remang-remang (warem).
''Modernisasi infrastruktur pengairan akan dilakukan mulai tahun ini dan ditargetkan selesai tiga tahun kedepan,'' ujar Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi (PSDA Tamben) Kabupaten Indramayu, Suwenda, akhir pekan ini.
Suwenda menyatakan, modernisasi tersebut akan difokuskan pada infrastruktur pengairan yang berasal dari irigasi Rentang, Kabupaten Majalengka. Dengan demikian, saat air dari Waduk Jatigede digelontorkan, maka infrastrukturnya sudah siap.
Adapun lahan pertanian di Kabupaten Indramayu yang sumber airnya berasal dari bendung Rentang mencapai 66.175 hektare. Selama ini, kondisi infrastruktur pengairan di Indramayu, terutama yang airnya bersumber dari irigasi Rentang, banyak yang mengalami kerusakan.
Kerusakan itu di antaranya berupa saluran yang mengalami sedimentasi tinggi sehingga tidak dapat menampung air dalam jumlah besar. Akibatnya, meski volume air yang mengalir dari bendung Rentang tinggi, namun tetap tak bisa menjangkau daerah-daerah yang berada di ujung saluran irigasi.
Dampaknya, saat musim kemarau, ribuan hektare lahan pertanian di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan. Sedangkan saat musim hujan, ancaman banjir justru selalu mengintai. "Dengan adanya modernisasi, maka kondisi saluran akan ditingkatkan kapasitasnya,'' terang Suwenda.
Selain itu, lanjut Suwenda, pelaksanaan modernisasi saluran juga berupa peningkatan konstruksi saluran menjadi beton. Sedangkan selama ini, hanya menggunakan pasangan batu.''Pengelolaannya pun akan lebih modern. Dulu kan pakai manual,'' tambah Suwenda.
Tak hanya perbaikan infrastuktur pengairan, ratusan bangunan yang berdiri di berdiri di sepanjang badan saluran air juga akan ditertibkan. Diharapkan, penertiban itu akan membuat fungsi saluran air bisa kembali normal. Penertiban tersebut seperti yang telah dilakukan di lahan aset milik Dinas PSDA Tamben Indramayu di sepanjang jalur pantura Indramayu. Selama ini, di atas lahan tersebut banyak berdiri warung remang-remang (warem).
Penulis : Lilis
Sumber : Republika
Post a Comment