Bupati Indramayu Anna Sophanah Pernah Dilecehkan PSK Pantura
Indramayu - Bupati Indramayu, Anna Sophanah yang merupakan seorang perempuan mengaku pernah dilecehkan oleh para Pekerja Seks Komersial (PSK) di salah satu warung remang-remang (warem) di pantura, Jawa Barat. Dia pun sempat menangis ketika melewati jalur pantura Indramayu karena perlakuan tak senonoh tersebut.
"Iya, ibu pernah dilecehkan oleh mereka (PSK)," ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Ahmad Bachtiar pada saat pertemuan dengan pemilik warung remang-remang pantura, Senin (28/3/2016).
Bachtiar mengungkapkan saat itu, Anna sedang melewati jalur pantura, sekiranya pemimpin, Anna pun membuka kaca jendela mobilnya dan memelankan laju kendaraannya, lalu Anna menyapa masyarakat di sepanjang pantura dengan melambaikan tangan, namun sikap Anna direspon tak sopan. PSK di salah satu warung remang-remang itu malah tidak memerdulikannya, bahkan sengaja memperlihatkan kemolekan tubuh mereka kepada Bupati Anna.
"Dengan perlakuan itu, ibu langsung tertegun dan menangis yang kemudian bertekad untuk menggusur semua warem yang ada di pantura" ujarnya.
Sementara Koordinator Komunitas Pengelola Kafe Pantura, Budi Asmara mengatakan pihaknya sudah tidak melakukan praktik prostitusi dan peredaran minuman beralkohol di warem miliknya maupun pemilik warem lainnya.
"Kami siap beralih usaha tapi jangan gusur warung kami dan kami sudah tidak melakukan praktik prostitusi dan peredaran mihol sejak dua hari yang lalu," terangnya.
"Iya, ibu pernah dilecehkan oleh mereka (PSK)," ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Ahmad Bachtiar pada saat pertemuan dengan pemilik warung remang-remang pantura, Senin (28/3/2016).
Bachtiar mengungkapkan saat itu, Anna sedang melewati jalur pantura, sekiranya pemimpin, Anna pun membuka kaca jendela mobilnya dan memelankan laju kendaraannya, lalu Anna menyapa masyarakat di sepanjang pantura dengan melambaikan tangan, namun sikap Anna direspon tak sopan. PSK di salah satu warung remang-remang itu malah tidak memerdulikannya, bahkan sengaja memperlihatkan kemolekan tubuh mereka kepada Bupati Anna.
"Dengan perlakuan itu, ibu langsung tertegun dan menangis yang kemudian bertekad untuk menggusur semua warem yang ada di pantura" ujarnya.
Sementara Koordinator Komunitas Pengelola Kafe Pantura, Budi Asmara mengatakan pihaknya sudah tidak melakukan praktik prostitusi dan peredaran minuman beralkohol di warem miliknya maupun pemilik warem lainnya.
"Kami siap beralih usaha tapi jangan gusur warung kami dan kami sudah tidak melakukan praktik prostitusi dan peredaran mihol sejak dua hari yang lalu," terangnya.
Penulis : Dwi Ayu
Sumber : Okezone
Post a Comment