Sat Polair Polres Indramayu Berhasil Selamatkan 36 ABK korban Kapal Tenggelam
Indramayu - Sebanyak
36 orang anak buah kapal (ABK) bersama nahkodanya nyaris tenggelam di
wilayah laut Jawa, sekitar 9 mil dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Kamis (7/1/2016)
sekitar pukul 03.00 WIB. Pasalnya, Kapal Motor (KM) Berkah Ilahi yang
ditumpangi korban mengalami bocor. Beruntung nyawa puluhan orang ini
diselamatkan oleh petugas dari Satuan Polisi Air (Satpol Air) Polres
Indramayu hingga dibawa ke daratan. Sedangkan KM tersebut langsung karam
bersama peralatannya. Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir
mencapai lebih dari Rp. 500 juta.
Kebocoran KM Berkah Ilahi ini dibenarkan oleh Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Wijonarko melalui Kasat Polair Ajun Komisaris Muhadi. Dikatakan Muhadi, saat kejadian pihaknya menerima informasi dari radio dinas yang menyatakan ada 36 orang ABK bersama nahkodanya terjebak di tengah laut akibat bocornya kapal. Usai menerima laporan tersebut, Muhadi langsung memimpin penyelamatan bersama delapan anggota lainnya untuk mendatangi lokasi yang letaknya sembilan mil dari pantai.
Pihaknya sempat terkendala saat menuju lokasi. selain gelombang yang cukup tinnggi, juga posisi kapal yang sudah tenggelam sebagian. Meski begitu, pihaknya tetap berusaha untuk menyelamatkan para ABK serta nahkoda kapal yang saat itu telah berpencar dan terapung di lautan lepas. "Kami langsung datang ke lokasi bersama delapan anggota yang terdiri dari 6 anggota dari Satpol Air Polres Indramayu, dan 2 anggota dari Ditpol Air Polda Jawa Barat. Beruntung semua korban dapat kita selamatkan meski pun kami harus mencari para korban di lautan lepas," ucap Muhadi.
Masih dikatakanya, setelah melakukan pemeriksaan sementara terhadap korban menyebutkan jika perahu Berkah Ilahi jenis Kursin ini sedianya akan mencari ikan di lepas laut. Hanya saja dalam perjalannya mengalami kebocoran.
"Menurut
korban begitu. Bahkan bocornya kapal ini terjadi mulai jam 3 pagi.
Hanya saja para ABK berusaha untuk membuang air bocoran. Namun karena
besarnya air sehingga mereka tidak dapat membuangnya yang kemudian air
masuk hingga menengelamkan kapal. Beruntung kami cepat bertindak dan
menyelamatkannya, " paparnya.
Penulis : Haris Jangi
Sumber : Sinarpagi
Post a Comment