Tolak Bongkar Muat Batu Bara, Pemuda Lintas Provinsi Segel Pintu Pelabuhan Cirebon
Cirebon - Demonstrasi menolak pencemaran udara akibat aktivitas bongkar muat
batu bara di Pelabuhan Cirebon kembali terjadi, Senin (30/11). Aksi
tersebut dilakukan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pemuda Lintas
Provinsi.
Dalam aksi tersebut, massa sempat menyegel akses pintu masuk
pelabuhan, sambil membentangkan kain putih bertuliskan “Stop Batubara”.
Mahasiswa bahkan menyandera mobil truk angkutan bongkar muat batu bara
yang hendak masuk ke pelabuhan.
Mahasiswa asal Makassar Sulawesi, Wawan Nurewa, dalam orasinya
menyerukan agar pemerintah menutup aktivitas bongkar muat batu bara di
Pelabuhan Cirebon. Menurutnya, polusi udara yang disebabkan debu batu
bara itu sudah mengancam 60 ribu jiwa rakyat Indonesia.
“Tidak sedikit masyarakat menjadi korban polusi udara akibat paparan
debu batu bara secara tidak langsung. Dalam setahun saja, banyak
masyarakat meninggal karena menghirup udara yang bercampur dengan
partikel debu batu bara,” kata Wawan dalam orasinya.
Wawan mengatakan, industri batu baru itu hanya mementingkan
kepentingan pemodal asing untuk mengambil keuntungan semata, tanpa
memperhatikan penderitaan masyarakat. Mahasiswa mendesak, Presiden Joko
Widodo (Jokowi) mengambil sikap tegas untuk memperhatikan aspek
kesehatan masyarakat.
Industri batubara, menurut mahasiswa dari berbagai provinsi itu,
merupakan kejahatan kemanusiaan terstruktur di abad 20, karena banyak
korban berjatuhan akibat menghirup udara bercampur polutan.
Melihat kondisi tersebut, menurut mereka, seluruh elemen, baik
masyarakat, pemerintah, mahasiswa tidak boleh membiarkan aktivitas batu
bara di Kota Cirebon atau di kota-kota lain di Indonesia.
“Jangan sampai menunggu korban-korban yang berjatuhan lagi, sudah
banyak korban yang berjatuhan akibat pencemaran debu batu bara ini.
Bahkan ditemukan seorang bayi mati karena menghirup udara bercampur batu
bara,” katanya.
Sementara dalam orasinya, mahasiswa UNU Cirebon, Dodi mengatakan,
adanya aktivitas bongkar muat batu bara di lingkungan Pelabuhan Cirebon
sudah sangat meresahkan masyarakat sekitar.
Dikatakannya, kampus UNU yang berdekatan dengan Pelabuhan Cirebon,
sudah bertahun-tahun terkena paparan debu batu bara. Hal itu tentu tidak
membuat nyaman bagi mahasiswa atau masyarakat lain, yang beraktivitas
di kawasan yang dekat dengan pelabuhan.
“Kami mahasiswa dari berbagai provinsi seperti Maluku, Makassar, NTT,
NTB, Malang dan lain-lain menggalang aksi solidaritas menuntut
penutupan aktivitas bongkar muat batu bara,” tegas Dodi.*
Penulis : WILDAN IBNU WALID
Sumber : Fajarnews
Post a Comment