Air Waduk Bojongsari Menyusut, Pompa PDAM Tidak Bisa Beroperasi
Indramayu - Waduk Bojongsari di Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu sepekan
terakhir sudah tidak lagi bisa melayani kebutuhan air bersih. Musim
kemarau panjang mengakibatkan waduk yang terletak di kota Indramayu ini
mengalami penyusutan.
Volume air sudah menyusut drastis. Bahkan sejak sepekan ini, PDAM setempat telah menghentikan menyalurkan air ke pelanggan yang berada di areal perkotaan.
Pompa air PDAM sudah tidak beroperasi karena sudah melewati batas minimum. Sisa air yang ada hanya bisa dimanfaatkan untuk cadangan air bersih masyarakat sekitar waduk, itupun dengan cara memompa sendiri.
"Kita sudah menghentikan pompa Bojongsari. Penyusutan sudah sampai batas minimum," tutur H. Tatang Sutardi, Direktur Utama PDAM Indramayu, Rabu (5/8/2015).
Dari pantauan lapangan, penyusutan air di waduk yang diperuntukan sebagai cadangan air bersih masyarakat kota Indramayu sudah sangat parah. Pasokan air baku yang selama ini hanya mengandalkan aliran sungai Cimanuk sudah tidak ada sama sekali.
Pintu air yang menghubungkan waduk dengan Cimanuk kering. Volume air yang ada, diperkirakan akan ikut kering hanya dalam waktu sekitar tiga puluh hari ke depan.
Tanah yang menjadi dasar waduk juga sudah mulai terlihat. Jika tidak ada pasokan air dan tidak ada hujan yang turun, maka daratan akan bertambah luas, sebaliknya luas volume air akan menyempit karena sisa air makin menyusut.
"Selama ini suplai air baku waduk hanya mengandalkan dari Cimanuk. Jika Cimanuk kering maka waduk pun akan ikut kering. Sekarang sisa air yang ada hanya untuk kebutuhan air bersih warga sekitar saja. Kalau PDAM sudah tidak lagi bisa memanfaatkan air dari waduk," tutur Tatang.
Volume air sudah menyusut drastis. Bahkan sejak sepekan ini, PDAM setempat telah menghentikan menyalurkan air ke pelanggan yang berada di areal perkotaan.
Pompa air PDAM sudah tidak beroperasi karena sudah melewati batas minimum. Sisa air yang ada hanya bisa dimanfaatkan untuk cadangan air bersih masyarakat sekitar waduk, itupun dengan cara memompa sendiri.
"Kita sudah menghentikan pompa Bojongsari. Penyusutan sudah sampai batas minimum," tutur H. Tatang Sutardi, Direktur Utama PDAM Indramayu, Rabu (5/8/2015).
Dari pantauan lapangan, penyusutan air di waduk yang diperuntukan sebagai cadangan air bersih masyarakat kota Indramayu sudah sangat parah. Pasokan air baku yang selama ini hanya mengandalkan aliran sungai Cimanuk sudah tidak ada sama sekali.
Pintu air yang menghubungkan waduk dengan Cimanuk kering. Volume air yang ada, diperkirakan akan ikut kering hanya dalam waktu sekitar tiga puluh hari ke depan.
Tanah yang menjadi dasar waduk juga sudah mulai terlihat. Jika tidak ada pasokan air dan tidak ada hujan yang turun, maka daratan akan bertambah luas, sebaliknya luas volume air akan menyempit karena sisa air makin menyusut.
"Selama ini suplai air baku waduk hanya mengandalkan dari Cimanuk. Jika Cimanuk kering maka waduk pun akan ikut kering. Sekarang sisa air yang ada hanya untuk kebutuhan air bersih warga sekitar saja. Kalau PDAM sudah tidak lagi bisa memanfaatkan air dari waduk," tutur Tatang.
Penulis: Aen
Sumber:Galamedianews
Post a Comment