Titik Potensi Bencana Cimanuk Belum Tertangani
Kondisi tanggul yang terkikis hingga ke tembok pertokoan di jatibarang |
Pantauan “FC” dilokasi belakang pusat pertokoan kota
Jatibarang menyebutkan kondisi tanggul sungai cimanuk yang sebelumnya bisa
dipergunakan oleh pemuda desa tersebut untuk olahraga sepak bola, kondisinya
saat ini sudah terkikis habis bahkan hendak menggerogoti pondasi bangunan
pertokoan sepanjang kurang lebih 10 meter, hal itu menjadi perhatian serius
warga sekitar untuk ekstra berhati-hati terhadap kemungkinan musibah mengancam.
Sementara itu diwilayah Desa Pilangsari yang lokasinya dalam satu Kecamatan
sekitar 5 kilometer dari titik tanah longsong kondisinya tiga hari kemarin air
sudah masuk kerumah warga bahkan sempat membuat kepanikan akan evakuasi ke
tempat lain, namun mereka masih tetap bertahan sebagai warga di blok Cilengkong sambil
waspada kemungkinan kondisi lebih parah.
Pipit,Warga Desa Jatibarang Baru mengatakan, kondisi tanggul
yang terkikis di belakang bangunan Toko Ria Busana terjadi sudah lama, bahkan
beberapa media massa juga sudah memberitakan, namun hingga saat ini dari pihak
terkait belum melakukan tindakan rehabilitasi, sementara potensi bencana kian
besar, mengingat air sudah menghantam langsung ke pondasi bangunan.
“Kami berharap, kondisi tanggul di sekitar pusat
perbelanjaan Kecamatan Jatibarang segera diselesaikan oleh piak yang berwenang,
jangan menunggu bencana tiba,”pinta pipit kepada “FC”, Minggu(15/3) kemarin.
Ia mengemukakan, kondisi disekitar tanggul longsor itu,
memang pada posisi benturan arus dari hulu, karena melengkung, kendati bantaran
sungai cimanuk sebelumnya dijadikan tempat bermain sepakbola pemuda diwilayah
tersebut, namun karena tingginya arus air yang berlangsung setiap tahun mengakibatkan
perlahan-lahan tanah bantaran sungai diwilayah tersebut terus terkikis dan
longsong hingga puluhan meter.
Terpisah, penuturan sumber warga Blok Cilengkong yang berada
didepan titik bencana mengatakan, kondisi air dalam minggu terahir ini
mengalami peningkatan yang luar biasa hingga meleber ke rumah pemukiman warga,
namun sangat disayangkan penanggulangan bencana belum dilakukan oleh pihak yang
terkait secara serius, sekalipun beberapa hari kemarin, ia mengetahui adanya
kunjungan dan monitoring dari pihak BBWS Cimanuk- Cisanggarung yang mengeluhkan
kondisi fisik bangunan patah.
“Kemarin dari Cirebon sduah meninjau, bahkan mengeluhkan kwalitas
bangunan dan tambak karung yang seharusnya tidak diisi tanah tetapi bahan yang
kwalitas bagus, apalagi dengan anggaran penanganan yang lumayan besar,”tuturnya.
Ia bersama warga yang lain, hanya bisa bertahan dan menerima
kenyataan hidup sebagai warga yang berada di jalur sungai Cimanuk, karena
memang hanya ditempat itu keberadaan tempat tinggal dan harga yang dimilikinya.
Sementara itu, Kepala Badan Penaggulangan Bencana
Daerah(BPDB) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana ketika dikonfirmasi “FC”
mengatakan pihaknya sudah melaporkan kondisi terkini terkait beberapa wilayah
rawan bencana yang berada di sepanjang sungai cimanuk dua minggu yang lalu,
termasuk di Kecamatan Jatibarang untuk segera dilakukan antisipasi serta
pencegahan bahaya datang.
“Kami sudah informasikan kepada pihak PSDA Tamben Kabupaten
Indramayu dan pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung dan sudah ditinjau lokasi,
mudah-mudahan kita tinggal menunggu langkah selanjutnya,”ungkapnya.
Ia juga saat ini selalu memantau kondisi debit air disungai
cimanuk melalui pintu control di bangkir. Menurutnya saat ini kondisi debit air
sudah mulai menurun, tetapi pihaknya tetap memberikan saran kepada masyarakat
Kabupaten Indramayu agar tetap waspada dan siaga hati-hati jika kemungkinan
buruk datang untuk segera menginformasikan kepada Tim BPDB Indramayu.
“Insyaallah besok kami akan kirim tim untuk meninjau lokasi
yang berpotensi bencana untuk segera mengeluarkan rekomendasi kepada pihak
terkait,”pungkas Edi. (F36)
Penulis : Ihsan
Sumber : Fajar Cirebon
Post a Comment