SMPN Unggulan Indramayu Berkreasi Batik Jumputan
Indramayu - Pada peretengahan semester 2 tahun ajaran 2014/2015 kelas VII SMP Negeri Unggulan Sindang telah berhasil mempraktekan teknik jumputan. Kegiatan ini menjadi media bagi mereka untuk berekspresi pada mata pelajaran seni budaya sekaligus menjadi upaya untuk mengasah keterampilan dalam mengaplikasikan materi ragam hias pada media tekstil. Kegiatan pembelajaran diawali dengan mendengarkan penjelasan dari guru mata pelajaran seni budaya tentang cara membuat batik teknik jumputan.
Dijelaskan terlebih dahulu kain dibuat pola untuk memposisikan ikatan agar membentuk motif kemudian diikat menjadi sebuah simpul, ikatan inilah yang akan menentukan keberhasilan pewarnaan nantinya setelah itu adalah tahapan pewarnaan. Terdapat beberapa warna yang dipakai, seperti warna biru, merah, maupun kuning. Setelah pewarnaan selesai, kain batik dijemur dibawah teknik matahari. Tahapan terahir adalah dengan menjahit tepi kain agar lebih rapih.
Usai mendengarkan penjelasan dari guru, para siswa mulai praktik. Berbekal kuas dan pewarna, tangan-tangan mungil mereka mulai menari di atas kain putih sehingga terciptalah paduan warna yang varian nan menarik.Siswa siswi sedang bekerjasam membuat batik jumputan“Karya siswa sangat menarik, mereka dapat berekspresi untuk menuangkan warna dan membentuk pola motif sesuai kreativitas mereka dengan teknik sederhana. Rencanya karya dari siswa ini juga akan kita tampilakn dalam pameran karya siswa”.Terang guru mata pelajaran seni budaya Jian Al Ma’arij.
Salah satu siswa, Kelvin mengaku senang dapat mewarnai kain batik walaupun bajunya dan tangannya juga ikut terkena pewarna. “warnanya aku campur-campur, ada warna merah, biru, kuning, merah muda, sampai warna hitam aku buat seperti warna pelangi”. Ujarnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kesenian budaya lokal kepada siswa sedari dini. Kesenian batik ini sebuah budaya yang harus kita kenalkan kepada para siswa agar mereka mengenal akan budaya mereka sendiri. Siswa siswi saat menyelesaikan batik jumputan yang mereka buat merasa bangga akan hasil yang diperolehnya. Kegiatan pembelajaran batik jumputan ini diharapkan dapat menjadi bekal para siswa untuk mengembangkan keterampilan membatik.
Dijelaskan terlebih dahulu kain dibuat pola untuk memposisikan ikatan agar membentuk motif kemudian diikat menjadi sebuah simpul, ikatan inilah yang akan menentukan keberhasilan pewarnaan nantinya setelah itu adalah tahapan pewarnaan. Terdapat beberapa warna yang dipakai, seperti warna biru, merah, maupun kuning. Setelah pewarnaan selesai, kain batik dijemur dibawah teknik matahari. Tahapan terahir adalah dengan menjahit tepi kain agar lebih rapih.
Usai mendengarkan penjelasan dari guru, para siswa mulai praktik. Berbekal kuas dan pewarna, tangan-tangan mungil mereka mulai menari di atas kain putih sehingga terciptalah paduan warna yang varian nan menarik.Siswa siswi sedang bekerjasam membuat batik jumputan“Karya siswa sangat menarik, mereka dapat berekspresi untuk menuangkan warna dan membentuk pola motif sesuai kreativitas mereka dengan teknik sederhana. Rencanya karya dari siswa ini juga akan kita tampilakn dalam pameran karya siswa”.Terang guru mata pelajaran seni budaya Jian Al Ma’arij.
Salah satu siswa, Kelvin mengaku senang dapat mewarnai kain batik walaupun bajunya dan tangannya juga ikut terkena pewarna. “warnanya aku campur-campur, ada warna merah, biru, kuning, merah muda, sampai warna hitam aku buat seperti warna pelangi”. Ujarnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kesenian budaya lokal kepada siswa sedari dini. Kesenian batik ini sebuah budaya yang harus kita kenalkan kepada para siswa agar mereka mengenal akan budaya mereka sendiri. Siswa siswi saat menyelesaikan batik jumputan yang mereka buat merasa bangga akan hasil yang diperolehnya. Kegiatan pembelajaran batik jumputan ini diharapkan dapat menjadi bekal para siswa untuk mengembangkan keterampilan membatik.
Post a Comment