Razia Motor Bodong, Polisi Mendapat Perlawanan Dari Warga
Indramayu - Anggota Polres Indramayu mendapatkan perlawanan sejumlah oknum warga
saat melakukan razia kendaraan bermotor bodong di Desa Dukuhjati,
Kecamatan Krangkeng, Kamis (26/2/2015). Gas air mata pun sempat
ditembakkan oleh polisi ketika mendapatkan perlawanan tersebut.
Kapolres Indramayu, Wijonarko mengatakan, pihaknya melakukan razia
selektif di jalan raya wilayah Desa Dukuhjati mulai pukul 13.30 WIB.
Dalam razia tersebut polisi menyita sejumlah motor yang tidak
memiliki surat kelengkapan. Akan tetapi, 1,5 jam setelah razia dimulai,
ternyata ada warga yang melakukan perlawanan karena motornya disita.
Beberapa di antaranya ada yang mencoba melakukan penyerangan, dan
untuk mengantisipasi agar perlawanan tidak membesar, Wijonarko
mengonfirmasi, petugas polisi sempat menembakkan gas air mata.
“Tembakan ini sempat membubarkan warga yang melakukan perlawanan.
Kami pun mencoba meredakan situasi agar tidak berkembang menjadi konflik
yang serius,” tuturnya, Kamis (26/2/2015).
Dia mengatakan, selama razia tersebut, disita sebanyak 24 kendaraan
beroda dua yang tidak memiliki surat kelengkapan. Menurut dia kegiatan
yang sama akan terus dilakukan oleh pihaknya dalam rangka menekan tindak
kriminalitas terutama tentang pencurian motor, pencurian dengan
kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat).
Tujuan dilakukan operasi pekat (penyakit masyarakat) tersebut adalah
untuk menciptakan kondusifitas daerah menyusul maraknya pencurian
kendaraan bermotor.
"Selanjutnya kegiatan ini akan kita tingkatkan dan rutin dilakukan
oleh jajaran kami. Terutama terhadap sepeda motor yang tidak dilengkapi
surat-surat kendaraan. Selain tindakan itu kita juga sudah melakukan
tindakan premetif yakni berupa himbauan-himbauan kepada masyarakat,"
katanya.
Masih dikatakannya, untuk antisipasi ssering terjadinya kasus
pencurian motor oleh pihaknya beberapa lokasi sudah dilakukan pemetaan.
Pemetaan itu terutama khusus bagi daerah yang dinilai memiliki
kerawanan kasus kejahatan jalanan.
Penulis: Muhammad Ashari
Sumber: PRLM
Post a Comment