Penyaluran Raskin 2015 di Indramayu Gunakan Data 2011
Indramayu - Penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) di Kabupaten Indramayu
tahun ini masih berpatokan pada data 2011. Pemutakhiran data rumah
tangga sasaran (RTS) baru akan dilakukan tahun ini.
Kepala BPS Kabupaten Indramayu, Suhardono Kardono menjelaskan, hingga kini memang belum ada pemutakhiran data yang terbaru. Untuk Kabupaten Indramayu, berdasarkan pendataan 2011, jumlah penerima raskin mencapai 174.002 RTS.
''Rumah tangga sasaran yang dipakai untuk penyaluran raskin memang masih pakai data lama (2011). Semoga bisa disikapi dengan bijaksana,'' kata Suhardono saat memberikan pengarahan dalam acara Sosialisasi Program Raskin Tahun 2015 Tingkat Kabupaten Indramayu, di aula BJB Indramayu, Selasa (24/2).
Suhardono mengakui rentang waktu dari 2011 ke 2015 cukup lama. Karena itu, kemungkinan besar data di lapangan sudah banyak yang berubah. Pasalnya, kondisi penduduk sangat dinamis, bisa meninggal atau pindah atau berubah statusnya dari miskin ke kaya/sebaliknya.
Suhardono mengatakan, pemutakhiran data seharusnya dilakukan setiap tiga tahun sekali. Rencananya, pemutakhiran data terbaru diadakan pada 2014. Namun, banyaknya agenda politik termasuk pilpres pada 2014 lalu, membuat pemutakhiran data tidak bisa dilakukan.
''Jadi pada 2015 ini pemerintah rencananya baru akan melakukan pemutakhiran data,'' terang Suhardono.
Kepala BPS Kabupaten Indramayu, Suhardono Kardono menjelaskan, hingga kini memang belum ada pemutakhiran data yang terbaru. Untuk Kabupaten Indramayu, berdasarkan pendataan 2011, jumlah penerima raskin mencapai 174.002 RTS.
''Rumah tangga sasaran yang dipakai untuk penyaluran raskin memang masih pakai data lama (2011). Semoga bisa disikapi dengan bijaksana,'' kata Suhardono saat memberikan pengarahan dalam acara Sosialisasi Program Raskin Tahun 2015 Tingkat Kabupaten Indramayu, di aula BJB Indramayu, Selasa (24/2).
Suhardono mengakui rentang waktu dari 2011 ke 2015 cukup lama. Karena itu, kemungkinan besar data di lapangan sudah banyak yang berubah. Pasalnya, kondisi penduduk sangat dinamis, bisa meninggal atau pindah atau berubah statusnya dari miskin ke kaya/sebaliknya.
Suhardono mengatakan, pemutakhiran data seharusnya dilakukan setiap tiga tahun sekali. Rencananya, pemutakhiran data terbaru diadakan pada 2014. Namun, banyaknya agenda politik termasuk pilpres pada 2014 lalu, membuat pemutakhiran data tidak bisa dilakukan.
''Jadi pada 2015 ini pemerintah rencananya baru akan melakukan pemutakhiran data,'' terang Suhardono.
Penulis : Lilis Sri Handayani
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID
Post a Comment