2015 Bupati Indramayu Kembangkan Sektor Pertanian
Indramayu - Pada Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Indramayu bakal menggenjot pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana bidang pertanian. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontor guna mendongkrak produksi pertanian ini mencapai Rp100 miliar per tahun.
Sementara dana tersebut merupakan sharing Pemkab Indramayu terkait rencana bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp9 triliun yang akan diberikan bertahap selama lima tahun kedepan.
“Sudah dihitung-hitung. Pemkab siap anggarkan dana Rp100 miliar pertahun atau Rp500 miliar selama lima tahun ke depan. Ini dana sharing dari rencana bantuan pemerintah pusat Rp9 triliun untuk pembangunan infrastruktur pertanian di Indramayu,” sebut Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah, baru – baru ini.
Selanjutnya salah satu infrastruktur pertanian yang kini sedang dibangun adalah Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) di Kecamatan Indramayu yang menelan anggaran Rp5 miliar. Dengan adanya sarana ini, diharapkan areal sawah yang akan mendapat aliran air dengan lancar akan bertambah luas. Para petani-pun dapat meningkatkan produksi padi.
Sedangkan bantuan sarana pertanian yang dibagikan kepada para petani yaitu berupa traktor, jumlahnya sebanyak 72 unit dari pemerintah pusat dan 20 unit dari Pemkab Indramayu ditambah dengan 10 unit pompa air. “Tolong kepada Dinas Pertanian, bantuan traktor ini dibagi merata kepada kelompok tani yang ada di semua kecamatan,” pinta dia.
Bupati, Hj Anna Sophanah menegaskan, Pemerintah Kabupaten Indramayu serius mempertahankan predikat sebagai lumbung padi nasional. Fokus atau prioritas pembangunan seperti ini perlu ditetapkan karena salah satu sektor penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah sektor pertanian.
Bahkan hal ini wajar, mengingat sebagai daerah agraris, masyoritas masyarakat di Bumi Wiralodra bekerja di sektor pertanian. Selain itu, sektor pertanian juga sebagai penyerap tenaga kerja dan angkatan kerja terbesar di pedesaan dibanding sektor lain.
Juga selama ini lanjut Dia, salah satu hambatan dalam peningkatan pertanian adalah ketersediaan dan infrastruktur terutama jaringan irigasi yang memadai. Padahal, persoalan infrastruktur ini menjadi sangat penting, karena menjadi salah satu hambatan produktivitas pertanian.
Dari Empat puluh persen infrastruktur pertanian di Indramayu rusak. Ini yang ingin kita perbaiki. Kalau infrastrukturnya tersedia, seperti irigasi yang memadai dan prasarana jalan yang bagus, tentu akan membantu para petani. Produktivitas akan meningkat dan hasil produksi bisa didistribusikan dengan lancar. Jadi mohon dukungan dari para petani,’’ tandasnya. ( RNI – AL )
Sementara dana tersebut merupakan sharing Pemkab Indramayu terkait rencana bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp9 triliun yang akan diberikan bertahap selama lima tahun kedepan.
“Sudah dihitung-hitung. Pemkab siap anggarkan dana Rp100 miliar pertahun atau Rp500 miliar selama lima tahun ke depan. Ini dana sharing dari rencana bantuan pemerintah pusat Rp9 triliun untuk pembangunan infrastruktur pertanian di Indramayu,” sebut Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah, baru – baru ini.
Selanjutnya salah satu infrastruktur pertanian yang kini sedang dibangun adalah Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) di Kecamatan Indramayu yang menelan anggaran Rp5 miliar. Dengan adanya sarana ini, diharapkan areal sawah yang akan mendapat aliran air dengan lancar akan bertambah luas. Para petani-pun dapat meningkatkan produksi padi.
Sedangkan bantuan sarana pertanian yang dibagikan kepada para petani yaitu berupa traktor, jumlahnya sebanyak 72 unit dari pemerintah pusat dan 20 unit dari Pemkab Indramayu ditambah dengan 10 unit pompa air. “Tolong kepada Dinas Pertanian, bantuan traktor ini dibagi merata kepada kelompok tani yang ada di semua kecamatan,” pinta dia.
Bupati, Hj Anna Sophanah menegaskan, Pemerintah Kabupaten Indramayu serius mempertahankan predikat sebagai lumbung padi nasional. Fokus atau prioritas pembangunan seperti ini perlu ditetapkan karena salah satu sektor penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah sektor pertanian.
Bahkan hal ini wajar, mengingat sebagai daerah agraris, masyoritas masyarakat di Bumi Wiralodra bekerja di sektor pertanian. Selain itu, sektor pertanian juga sebagai penyerap tenaga kerja dan angkatan kerja terbesar di pedesaan dibanding sektor lain.
Juga selama ini lanjut Dia, salah satu hambatan dalam peningkatan pertanian adalah ketersediaan dan infrastruktur terutama jaringan irigasi yang memadai. Padahal, persoalan infrastruktur ini menjadi sangat penting, karena menjadi salah satu hambatan produktivitas pertanian.
Dari Empat puluh persen infrastruktur pertanian di Indramayu rusak. Ini yang ingin kita perbaiki. Kalau infrastrukturnya tersedia, seperti irigasi yang memadai dan prasarana jalan yang bagus, tentu akan membantu para petani. Produktivitas akan meningkat dan hasil produksi bisa didistribusikan dengan lancar. Jadi mohon dukungan dari para petani,’’ tandasnya. ( RNI – AL )
Penulis: ( RNI – AL )
Sumber:-
Post a Comment