PT. Nindya Karya Membandel, Petani Indramayu Kesulitan Air
Indramayu - Pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi SS Sukra Cs, yang
dikerjakan PT. Nindya Karya (NK) salah satu perusahaan plat merah,
kembali menuai masalah. Pasalnya gelaran pekerjaan TPT yang dilakukan
bersama subkontraktornya telah menghambat distribusi air bagi para
petani diwilayah hilir Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu hingga
sebagian hilir kabupaten Subang.
Pasokan air yang sedianya diglontorkan untuk kepentingan petani un
tuk memulai bercocok tanam, kerap ditutup pihak pelaksana dan
pendistribusian yang volumenya minimpun terhambat dengan adanya kisdam
di sejumlah titik pekerjaan TPT.
Kendati sudah dilakukan kesepakatan antara para petani yang diwakili
kepala desanya bersama pihak perum jasa tirta (PJT) seksi II Patrol dan
PT. NK, pekan kemarin dengan hasil kesepakatan bahwa untuk sementara
pekerjaan TPT dihentikan sampai dengan pertengahan Pebruari tahun ini
atau setelah masa tanam selesai dan pekerjaan PT. NK untuk sementara
difokuskan pada normalisasi. Namun tidak digubris.
“Sehubungan aktifitas petani untuk mengolahan lahan akan dimulai maka
untuk sementara pekerjaan TPT oleh PT.NK dihentikan karena air akan
digelontorkan ke wilayah hilir”, terang Dodi Kepala Seksi PJT II Patrol
ahir pecan kemarin.
Ia mengatakan, orientasi pekerjaan yang dilakukan PT.NK difokuskan
pada normalisasi karena selain tidak mengganggu pendistribusian air,
juga membuka kembali akses air yang terhambat oleh kisdam yang dibuat
pekerja untuk kepentingan pengerjaan TPT.
“Saya berharap pihak PT.NK konsisten mulai hari ini pekerjaan
dihentikan sampai waktu tanam selesai agar tidak menimbulkan gejolak
dilapangan”, tandasnya.
Ditempat terpisah Pjs. Kuwu desa Ujung Gebang Kecamatan Sukra,
H.Kusnato, SE, ketika ditemui diruang kerjanya (Senin, 12/1), kepada
ER.Net, membenarkan adanya pertemuan dengan PT.NK di aula Kantor PJT
Patrol, yang dihadiri sejumlah Kepala Desa dari Desa Ujung Gebang,
Tegal Taman, Karang Layung, dan bahkan beberapa kepala desa dari wilayah
kabupaten Subang seperti Cigugur lor , Patimban dan desa lain yang
terletak diwilayah hilir yang arealnya dilintasi pekerjaan PT.NK.
Namun kelihaatannya PT. NK tetap membandel, hal itu terbukti masih
dilaksanakannya pekerjaan TPT disejumlah titik dan tidak adanya
pendistribusian air akibatnya petani tidak dapat melakukan aktifitas
pengolahan lahan.
“Padahal hasil pertemuan sudah jelas disepekati mulai hari Jumat
(9/1) sampai dengan bulan februari PT.NK tidak diperkenankan melakukan
aktifitas pekerjaan TPT”, ujarnya.
Kusnato juga menjelaskan, areal pertanian diwilayah kerjanya seluas
1200 Ha sampai dengan saat ini belum terairi, artinya pada kondisi
sebelumnya bulan Desember pengolahan lahan sudah dimulai plus persemaian
dan di bulan Januari fase tanam sudah selesai.
Jika kondisi semacam ini dibiarkan, lanjut Kusnato, tidak menutup
kemungkinan petani ancam akan melakukan unjuk rasa baik ke pihak NK
maupun ke pihak PJT karena diduga antara PT. NK dan PJT ada kerjasama
karena tidak mampu mejaga komitmen yang akhirnya akan mengorbankan
petani, tegasnya.(Ihsan/ER Net)
Post a Comment