Distanak Ingatkan Petani Atas Ancaman Banjir
Indramayu - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Indramayu mengimbau kewaspadaan bagi para petani yang wilayahnya rentan terkena banjir menjelang musim tanam rendeng tahun ini. Hal tersebut berkaca pada peristiwa banjir besar yang melanda Indramayu awal tahun 2014.
Kepala Distanak Kabupaten Indramayu, Firman Muntako mengatakan, setidaknya petani di Kecamatan Kandanghaur, Krangkeng, dan Losarang, perlu mewaspadai lahannya bisa terendam banjir pada musim tanam rendeng nanti. Pihaknya menghimbau agar petani di wilayah tersebut bisa mengambil langkah kewaspadaan dengan cara mempercepat awal tanam, dan menanam padi dengan varietas tahan genangan air.
"Mempercepat awal tanam maksudnya bisa dimulai sekitar Desember-Januari. Pasalnya, diprediksikan puncak musim hujan akan berlangsung pada Februari 2015," katanya, Selasa (25/11/2015).
Dia mengatakan, saat ini belum banyak dilakukan penanaman padi. Sejumlah daerah masih dalam tahap pengolahan tanah. Wilayah tersebut mayoritasnya berada di selatan, seperti Kecamatan Gantar. Adapun wilayah yang lebih ke utara, masih banyak yang belum mengolah lahannya.
"Bahkan ada sejumlah wilayah yang mengalami kemunduran musim tanam gadu, karena pada awal tahun lahan sawahnya terendam banjir. Itu juga berdampak kepada mundurnya musim tanam rendeng pada tahun depan," katanya.
Dia menambahkan, meski telah ada hujan turun dalam beberapa hari terakhir, namun curah hujan tersebut belum mencukupi untuk melakukan tanam. Selain itu, pasokan air dari sejumlah bendungan, seperti Bendung Rentang, masih belum mencukupi untuk bisa melakukan penanaman padi.
Pada kesempatan terpisah, Sekda Kabupaten Indramayu, Ahmad Bahtiar mengatakan, telah mengirimkan surat kepada Gubernur yang isinya meminta agar rekomendasi pengukuhan Badan Penanggulangan Bencana Daerah segera dilaksanakan. Hal itu dilakukan mengingat saat ini sedang dalam masa-masa memasuki musim penghujan, dan Kabupaten Indramayu dinilai rawan mengalami bencana banjir. Terutama banjir yang terjadi pada awal tahun 2014, dimana kerugian yang timbul sangat besar.
"Minggu kemarin kami sudah mengirimkan surat kepada gubernur agar mempercepat rekomendasi pengukuhan BPBD Indramayu," ujarnya.
Ahmad mengatakan, pembentukan BPBD sendiri merupakan instruksi dari gubernur Jawa Barat. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar gubernur mempercepat rekomendasi pengukuhan BPBD di Kabupaten Indramayu.
Dia menilai, keberadaan BPBD akan mempermudah koordinasi saat penanggulangan maupun pencegahan bencana. Menurutnya, selama ini penanganan dan pencegahan bencana hanya ditangani satkorlak penanggulangan bencana alam.
Hal tersebut dianggapnya memunculkan berbagai keterbatasan, terutama soal masalah anggaran. "Kalau dalam BPBD, tersedia dana siap pakai yang bersumber dari APBN," katanya. (MA-PRLM)
Kepala Distanak Kabupaten Indramayu, Firman Muntako mengatakan, setidaknya petani di Kecamatan Kandanghaur, Krangkeng, dan Losarang, perlu mewaspadai lahannya bisa terendam banjir pada musim tanam rendeng nanti. Pihaknya menghimbau agar petani di wilayah tersebut bisa mengambil langkah kewaspadaan dengan cara mempercepat awal tanam, dan menanam padi dengan varietas tahan genangan air.
"Mempercepat awal tanam maksudnya bisa dimulai sekitar Desember-Januari. Pasalnya, diprediksikan puncak musim hujan akan berlangsung pada Februari 2015," katanya, Selasa (25/11/2015).
Dia mengatakan, saat ini belum banyak dilakukan penanaman padi. Sejumlah daerah masih dalam tahap pengolahan tanah. Wilayah tersebut mayoritasnya berada di selatan, seperti Kecamatan Gantar. Adapun wilayah yang lebih ke utara, masih banyak yang belum mengolah lahannya.
"Bahkan ada sejumlah wilayah yang mengalami kemunduran musim tanam gadu, karena pada awal tahun lahan sawahnya terendam banjir. Itu juga berdampak kepada mundurnya musim tanam rendeng pada tahun depan," katanya.
Dia menambahkan, meski telah ada hujan turun dalam beberapa hari terakhir, namun curah hujan tersebut belum mencukupi untuk melakukan tanam. Selain itu, pasokan air dari sejumlah bendungan, seperti Bendung Rentang, masih belum mencukupi untuk bisa melakukan penanaman padi.
Pada kesempatan terpisah, Sekda Kabupaten Indramayu, Ahmad Bahtiar mengatakan, telah mengirimkan surat kepada Gubernur yang isinya meminta agar rekomendasi pengukuhan Badan Penanggulangan Bencana Daerah segera dilaksanakan. Hal itu dilakukan mengingat saat ini sedang dalam masa-masa memasuki musim penghujan, dan Kabupaten Indramayu dinilai rawan mengalami bencana banjir. Terutama banjir yang terjadi pada awal tahun 2014, dimana kerugian yang timbul sangat besar.
"Minggu kemarin kami sudah mengirimkan surat kepada gubernur agar mempercepat rekomendasi pengukuhan BPBD Indramayu," ujarnya.
Ahmad mengatakan, pembentukan BPBD sendiri merupakan instruksi dari gubernur Jawa Barat. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar gubernur mempercepat rekomendasi pengukuhan BPBD di Kabupaten Indramayu.
Dia menilai, keberadaan BPBD akan mempermudah koordinasi saat penanggulangan maupun pencegahan bencana. Menurutnya, selama ini penanganan dan pencegahan bencana hanya ditangani satkorlak penanggulangan bencana alam.
Hal tersebut dianggapnya memunculkan berbagai keterbatasan, terutama soal masalah anggaran. "Kalau dalam BPBD, tersedia dana siap pakai yang bersumber dari APBN," katanya. (MA-PRLM)
Post a Comment