Investor Siap Bangun Kilang Minyak Baru di Indramayu
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan salah satu investor siap membangun kilang minyak mentah guna mengakomodasi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional. Rencananya kapasitas kilang ini mencapai 150 ribu barel per hari (bph). Pembangunan kilang tersebut diperkirakan berlokasi di daerah Indramayu, Jawa Barat.
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo di Jakarta, Selasa (21/10/2014) mengatakan lokasi pembangunan kilang itu dipilih sendiri oleh investor. Kata dia, proyek tersebut 100% ditanggung investor, tidak memakai sistem kerja sama pemerintah swasta (KPS) dengan investasi yang diperkirakan sekitar Rp50-60 triliun.
"Investor yang berminat sudah ada, tapi namanya biar pemerintahan baru yang mengumumkan. Dia akan bangun di Eretan, Indramayu," jelas dia.
Pemerintah, kata dia, siap menjamin pembeli (offtaker) hasil olah kilang tersebut dan PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu pembeli tetap yang akan menerima hasil BBM dari kilang olahan investor tersebut. "Dulu tax holiday dikeluhkan karena tidak ada lahan dan jaminan off taker," ujar dia.
Berita sebelumnya, Guna mengurangi impor produk BBM pemerintahan kabinet Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lalu berupaya mendorong pembangunan kilang dengan kapasitas menengah. Namun, realisasi proyek mengalami kemunduran akibat perbedaan perspektif antara pemerintah dan investor. [aji]
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo di Jakarta, Selasa (21/10/2014) mengatakan lokasi pembangunan kilang itu dipilih sendiri oleh investor. Kata dia, proyek tersebut 100% ditanggung investor, tidak memakai sistem kerja sama pemerintah swasta (KPS) dengan investasi yang diperkirakan sekitar Rp50-60 triliun.
"Investor yang berminat sudah ada, tapi namanya biar pemerintahan baru yang mengumumkan. Dia akan bangun di Eretan, Indramayu," jelas dia.
Pemerintah, kata dia, siap menjamin pembeli (offtaker) hasil olah kilang tersebut dan PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu pembeli tetap yang akan menerima hasil BBM dari kilang olahan investor tersebut. "Dulu tax holiday dikeluhkan karena tidak ada lahan dan jaminan off taker," ujar dia.
Berita sebelumnya, Guna mengurangi impor produk BBM pemerintahan kabinet Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lalu berupaya mendorong pembangunan kilang dengan kapasitas menengah. Namun, realisasi proyek mengalami kemunduran akibat perbedaan perspektif antara pemerintah dan investor. [aji]
Post a Comment