Pembetonan Jalan di Kabupaten Indramayu Lampaui Target
Indramayu (PRLM) - Realisasi pembetonan jalan di sejumlah ruas jalan Kabupaten Indramayu
dianggap melebihi target yang telah ditetapkan. Dalam target, jalan
yang dibeton sepanjang 100 kilometer, sedangkan sampai saat ini jalan
yang dibeton mencapai 180 km.
Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu,
Sudirja menyebutkan, total panjang jalan di Kabupaten Indramayu mencapai
812,198 km. Dari jumlah tersebut, jalan yang sudah dibeton mencapai
132,731 km (16,342 persen) sampai akhir 2013.
Sementara sejak awal 2014 hingga sekarang, sedikitnya 50 km jalan
yang kini juga sudah dibeton. "Ini sudah melampui target yang awalnya
100 km,’’ ujarnya, Kamis (28/8/2014).
Dia mengatakan, kualitas jalan yang dibeton lebih tahan terhadap air
dibandingkan jalan yang hanya diaspal dan dihotmix. Oleh sebab itu,
jalan beton cenderung lebih kuat dan tahan lama dari kerusakan.
Dia mencontohkan, saat banjir awal tahun lalu, ruas jalan aspal dan
hotmix mengalami kerusakan yang parah. Dari total panjang jalan yang
rusak karena banjir sepanjang 373 km, sekitar 300 km di antaranya
merupakan jalan aspal dan hotmix. Menurutnya, kondisi jalan tersebut
mengalami kerusakan yang parah.
Sementara 70 km jalan yang sudah dibeton, lanjut Sudirja, tidak
mengalami kerusakan. "Padahal, jalan yang dibeton itu sama-sama
tergenang banjir," tuturnya.
Meski memiliki kelebihan dalam hal ketahanan, namun dia mengatakan,
peningkatan kualitas jalan dengan cara dibeton membutuhkan anggaran yang
besar.
Dia menyebutkan, anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan
dengan cara pembetonan berkisar Rp 4 miliar-Rp 4,5 miliar per km.
"Sementara anggaran dan SDM terbatas,’’ tuturnya.
Tak hanya jalan beton, anggaran untuk perbaikan jalan aspal dan
hotmix yang rusak akibat banjir juga membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Idealnya, kata dia, perbaikan rutin jalan yang mengalami
kerusakan setidaknya Rp 100 juta per km.
Namun, anggaran perbaikan jalan itu sudah diketok palu sebelum
bencana banjir besar awal 2014 lalu. Akibatnya, anggaran yang ada hanya
cukup untuk perbaikan rutin senilai Rp 13 juta per km. Oleh sebab itu,
menurutnya, pola penanganan jalan baru sebatas untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam aktifitas sehari-hari.
Sudirja menjelaskan, untuk jalan yang kondisi badan aspalnya masih
ada, dilakukan perbaikan dengan cara diaspal. Sementara jalan yang badan
jalannya terkikis habis akibat banjir, baru sebatas diperbaiki
menggunakan sirtu.
Pada kesempatan terpisah, Bupati Indramayu, Anna Sophanah mengimbau
agar masyarakat turut menjaga dan memelihara jalan yang selama ini telah
diperbaiki. Masyarakat hendaknya tidak membawa kendaraan muatan yang
melebihi tonase.
Pasalnya, beban kendaraan yang melebihi muatan membuat jalan kembali
rusak. Meskipun sebelumnya telah ada pembetonan. Dia menambahkan,
perawatan juga dilakukan dengan meninggikan permukaan jalan.
Post a Comment