40 Persen Bendungan di Indramayu Rusak
Indramayu (TMP) - Sebanyak 40 persen bendung di Kabupaten Indramayu saat ini dalam kondisi
rusak. Penyaluran air irigasi ke sawah pun terhambat. "Jumlah bendung
di Kabupaten Indramayu ada sekitar 40 unit," kata Kabid Pengelolaan dan
Pengembangan Sumber Daya Air (PPSDA) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
dan Pertambangan Energi (PSDA Tamben) Kabupaten Indramayu, Agus
Supriadi, Rabu, 20 Agustus 2014.
Menurut dia, kerusakan terjadi pada pintu air, badan bendung, maupun sayap bendung. Dari seluruh bendung yang mengalami kerusakan, sepuluh bendung kondisinya rusak berat. Di antaranya Bendung Cidempet, Cilege, Tegalbedug, dan Limbangan. "Untuk memperbaikinya, dibutuhkan dana Rp 2 miliar untuk satu unit bendung," katanya.
Untuk memperbaiki bendung-bendung itu, Pemerintah Kabupaten Indramayu sudah mengajukan anggaran perbaikan bendung ke Pemerintah Provinsi Jawa barat. Sebab, kalau mengandalkan APBD Indramayu, kata Agus, dananya tidak ada.
Perbaikan bendung itu sangat mendesak untuk penyaluran air irigasi ke lahan pertanian milik warga. Misalnya, Bendung Cilege yang menyalurkan air untuk lahan pertanian seluas 500 hektare dan Bendung Tegalbedug yang menjadi andalan lahan pertanian seluas 350 hektare. Karena bendung tersebut rusak, dampaknya tentu pada lahan pertanian. Misalnya, area sawah kebanjiran saat musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau karena bendung yang rusak tak mampu menampung air lagi.
Pengawas Bendung Pengendali Banjir Bangkir, Sutrisno, mengatakan saat ini pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung sedang melakukan pengerukan dasar bendung yang mengalami sedimentasi. "Proses pengerukan menggunakan dua unit ekskavator," katanya.
Menurut dia, kerusakan terjadi pada pintu air, badan bendung, maupun sayap bendung. Dari seluruh bendung yang mengalami kerusakan, sepuluh bendung kondisinya rusak berat. Di antaranya Bendung Cidempet, Cilege, Tegalbedug, dan Limbangan. "Untuk memperbaikinya, dibutuhkan dana Rp 2 miliar untuk satu unit bendung," katanya.
Untuk memperbaiki bendung-bendung itu, Pemerintah Kabupaten Indramayu sudah mengajukan anggaran perbaikan bendung ke Pemerintah Provinsi Jawa barat. Sebab, kalau mengandalkan APBD Indramayu, kata Agus, dananya tidak ada.
Perbaikan bendung itu sangat mendesak untuk penyaluran air irigasi ke lahan pertanian milik warga. Misalnya, Bendung Cilege yang menyalurkan air untuk lahan pertanian seluas 500 hektare dan Bendung Tegalbedug yang menjadi andalan lahan pertanian seluas 350 hektare. Karena bendung tersebut rusak, dampaknya tentu pada lahan pertanian. Misalnya, area sawah kebanjiran saat musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau karena bendung yang rusak tak mampu menampung air lagi.
Pengawas Bendung Pengendali Banjir Bangkir, Sutrisno, mengatakan saat ini pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung sedang melakukan pengerukan dasar bendung yang mengalami sedimentasi. "Proses pengerukan menggunakan dua unit ekskavator," katanya.
Post a Comment