Kekeringan Ancam Ribuan Hektare Sawah di Indramayu
Indramayu (ROL) - Ribuan sawah di daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terancam kekeringan jelang musim kemarau. Masih buruknya saluran irigasi menjadi salah satu penyebabnya.
"Persediaan air di sejumlah waduk semakin berkurang, sehingga ribuan hektare sawah di Indramayu terancam kekeringan," kata Jojo salah seorang petugas pemeliharaan waduk Cipancuh Indramayu, Kamis (5/6).
Ia mengatakan, waduk di Indramayu daya tapungnya terbatas, sehingga saat kemarau rawan kekeringan, selain itu saluran irigasi terbatas, hanya sebagian yang bisa dimanfaatkan petani.
Lahan pertanian di wilayah waduk Cipancuh sekitar 6500 hektare, kata dia, padahal kapasitas air hanya 1000 hektare, sehingga rawan kekeringan.
Wahidin petani lain mengaku, pasokan air dari waduk Cipancuh semakin berkurang, karena kebutuhan air tidak sebanding dengan persediaan, sehingga kemarau mengancam kekeringan.
Tingginya minat tanam padi tidak diimbangi dengan saluran irigasi, kata dia, butuh perhatian pemerintah untuk membenahi sarana tanam.
Sementara itu Kasi Produksi Badan Ketahanan Pangan Indramayu Ir Anang menuturkan, lahan pertanian Indramayu masih rawan kekeringan seperti di Kecamatan Krangkeng, Haurgeulis 6000 hektare, jelang kemarau petani harus pandai pilih tanam.
Indramayu merupakan daerah pantai, kata dia, saat kemarau kekeringan sedangkan penghujan rawan banjir, butuh kecerdasan petani menghadapi masalah tersebut.
"Persediaan air di sejumlah waduk semakin berkurang, sehingga ribuan hektare sawah di Indramayu terancam kekeringan," kata Jojo salah seorang petugas pemeliharaan waduk Cipancuh Indramayu, Kamis (5/6).
Ia mengatakan, waduk di Indramayu daya tapungnya terbatas, sehingga saat kemarau rawan kekeringan, selain itu saluran irigasi terbatas, hanya sebagian yang bisa dimanfaatkan petani.
Lahan pertanian di wilayah waduk Cipancuh sekitar 6500 hektare, kata dia, padahal kapasitas air hanya 1000 hektare, sehingga rawan kekeringan.
Wahidin petani lain mengaku, pasokan air dari waduk Cipancuh semakin berkurang, karena kebutuhan air tidak sebanding dengan persediaan, sehingga kemarau mengancam kekeringan.
Tingginya minat tanam padi tidak diimbangi dengan saluran irigasi, kata dia, butuh perhatian pemerintah untuk membenahi sarana tanam.
Sementara itu Kasi Produksi Badan Ketahanan Pangan Indramayu Ir Anang menuturkan, lahan pertanian Indramayu masih rawan kekeringan seperti di Kecamatan Krangkeng, Haurgeulis 6000 hektare, jelang kemarau petani harus pandai pilih tanam.
Indramayu merupakan daerah pantai, kata dia, saat kemarau kekeringan sedangkan penghujan rawan banjir, butuh kecerdasan petani menghadapi masalah tersebut.
Post a Comment