Pasca Banjir Jalan Kabupaten Indramayu Rusak Berlubang
Indramayu - Kepala Bidang Perencanaan dan Pemeliharaan Jalan, Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu , Ir.Sudirja mengatakan,kerusakan jalan pasca banjir ini terjadi akibat berbagai jenis kerusakan.
Kerusakan jalan pada permukaan fondasi dan rusak pada bahu jalan, semuanya saling mempengaruhi. Hal tersebut dikatakan Kabid Perencanaan dan Pemeliharaan, Sudirja di Indramayu Senin (03/02/2014) menanggapi jalan yang diguyur hujan,berakibat fatal menjadi rusak parah dan berlubang.
Kerusakan jalan pada permukaan terjadi, karena trefik dan kemudian elistas aspal yang tidak berkembang,pengikatnya yang menurun,sehingga terjadi lubang-lubang pada permukaan jalan.
"Rusak fondasi biasanya kondisi safrid kadar air yang berlebihan dari kadar air yang ada,yang seharusnya,ketika kadar air yang melebihi seharusnya,kadar air optimum akan berakibat saprit ini,terjadi tekanan air,sehingga ,menjadi swel mengembang kemudian daya dukung melemah,ketika trefik lewat terjadi geser ataupun lendut,maka dipermukaan akan rusak" jelas Sidirja.
Jalan yang rusak dibahu jalan,karena jenis tanah di Indramayu berupa tanah lempung. Akibat menderita tekanan,,ketika bahu jalan lemah, terjadi geser atau slide berpotensi jalan yang cepat rusak,sehingga terjadi amblas.
Mengenai jalan pasca banjir berlubang sampai kedalaman 10 cm sampai 20 cm, Sudirja mengungkapkan ,hal ini terjadi tingkat kelengkapan aspal cukup berpengaruh terhadap air. Pada suhu tertentu , 40 sampai 60 derajat bisa mengembang jenis aspal.
Sampai dibawa suhu,akan terjadi penyusutan bahan aspal,sehingga terjadi kelonggaran-kelonggaran. Di bawahnya terjadi lendutan, treping on trefik jalan,s lalu lintas jalan menjadi berlubang 10 sampai 15 cm.
Menurut Sudirja kerugian Kabupaten Indramayu terhadap jalan mencapai Rp 280 miliard. (RRI)
Kerusakan jalan pada permukaan fondasi dan rusak pada bahu jalan, semuanya saling mempengaruhi. Hal tersebut dikatakan Kabid Perencanaan dan Pemeliharaan, Sudirja di Indramayu Senin (03/02/2014) menanggapi jalan yang diguyur hujan,berakibat fatal menjadi rusak parah dan berlubang.
Kerusakan jalan pada permukaan terjadi, karena trefik dan kemudian elistas aspal yang tidak berkembang,pengikatnya yang menurun,sehingga terjadi lubang-lubang pada permukaan jalan.
"Rusak fondasi biasanya kondisi safrid kadar air yang berlebihan dari kadar air yang ada,yang seharusnya,ketika kadar air yang melebihi seharusnya,kadar air optimum akan berakibat saprit ini,terjadi tekanan air,sehingga ,menjadi swel mengembang kemudian daya dukung melemah,ketika trefik lewat terjadi geser ataupun lendut,maka dipermukaan akan rusak" jelas Sidirja.
Jalan yang rusak dibahu jalan,karena jenis tanah di Indramayu berupa tanah lempung. Akibat menderita tekanan,,ketika bahu jalan lemah, terjadi geser atau slide berpotensi jalan yang cepat rusak,sehingga terjadi amblas.
Mengenai jalan pasca banjir berlubang sampai kedalaman 10 cm sampai 20 cm, Sudirja mengungkapkan ,hal ini terjadi tingkat kelengkapan aspal cukup berpengaruh terhadap air. Pada suhu tertentu , 40 sampai 60 derajat bisa mengembang jenis aspal.
Sampai dibawa suhu,akan terjadi penyusutan bahan aspal,sehingga terjadi kelonggaran-kelonggaran. Di bawahnya terjadi lendutan, treping on trefik jalan,s lalu lintas jalan menjadi berlubang 10 sampai 15 cm.
Menurut Sudirja kerugian Kabupaten Indramayu terhadap jalan mencapai Rp 280 miliard. (RRI)
Post a Comment