2 Ton Beras Bantuan untuk Korban Banjir Dijarah, Sopir Dibacok
Indramayu - Bantuan logistik banjir dari Pemerintah Kabupaten Indramayu dijarah
puluhan warga di Jalur Pantura tepatnya di Desa Kiajaran Kulon,
Kecamatan Lohbener, Selasa (21/1/2014). Mereka membacok sopir yang
berupaya menghalangi penjarahan tersebut.
Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Indramayu, Wawan Idris, mengatakan, 2 ton beras dan paket sembako tersebut sedianya akan diantar untuk korban banjir di Kecamatan Losarang dan Kandanghaur.
Menurut Wawan, sopir truk, Odi (52), sudah terlanjur membawa bantuan tersebut seorang diri.
“Di tengah jalan, kami minta sopir untuk berhenti menunggu petugas patwal. Kebetulan petugas patwal juga membawa obat-obatan ke arah yang sama,” kata Wawan.
Mendapat instruksi tersebut, Odi menghentikan kendaraan di Desa Kiajarankulon, Kecamatan Lohbener. Namun, Odi tidak menyadari bahwa daerah tersebut rawan.
Mengetahui ada bantuan logistik dari pemkab, warga sekitar mendatangi truk. Odi sempat memberikan penjelasan kepada puluhan warga bahwa logistik yang dibawanya untuk korban banjir.
“Namun, puluhan warga itu tidak mau mendengar. Mereka langsung mengambil bantuan logistik di truk, sementara Odi juga terluka akibat sabetan benda tajam,” tambahnya.
Akibat insiden tersebut, Odi mengalami luka-luka dan sempat dibawa ke rumah sakit setempat. Beruntung lukanya tidak begitu parah. Sementara semua bantuan logistik yang seharusnya disalurkan untuk korban banjir raib.
Pasca-insiden tersebut Pemkab Indramayu diwakili Wakil Bupati Supendi menggelar rapat koordinasi dengan jajaran Polres Indramayu untuk membahas pengawalan distribusi bantuan.
Sementara itu, Kapolsek Lohbener, Kompol Agus Dwiyanto, membenarkan soal penjarahan bantuan logistik tersebut. Menurut dia, penjarahan berlangsung cepat di tengah kondisi lalu lintas yang padat merayap.
“Kami langsung datang ke lokasi begitu mendengar ada penjarahan. Namun, ketika kami datang, para penjarah sudah kabur dan tidak ditemukan di lokasi,” ujarnya.
Agus berharap, pemkab berkoordinasi lebih dulu dengan kepolisian bila akan mendistribusikan bantuan sehingga kejadian ini tidak terulang.(Tom/Okz)
Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Indramayu, Wawan Idris, mengatakan, 2 ton beras dan paket sembako tersebut sedianya akan diantar untuk korban banjir di Kecamatan Losarang dan Kandanghaur.
Menurut Wawan, sopir truk, Odi (52), sudah terlanjur membawa bantuan tersebut seorang diri.
“Di tengah jalan, kami minta sopir untuk berhenti menunggu petugas patwal. Kebetulan petugas patwal juga membawa obat-obatan ke arah yang sama,” kata Wawan.
Mendapat instruksi tersebut, Odi menghentikan kendaraan di Desa Kiajarankulon, Kecamatan Lohbener. Namun, Odi tidak menyadari bahwa daerah tersebut rawan.
Mengetahui ada bantuan logistik dari pemkab, warga sekitar mendatangi truk. Odi sempat memberikan penjelasan kepada puluhan warga bahwa logistik yang dibawanya untuk korban banjir.
“Namun, puluhan warga itu tidak mau mendengar. Mereka langsung mengambil bantuan logistik di truk, sementara Odi juga terluka akibat sabetan benda tajam,” tambahnya.
Akibat insiden tersebut, Odi mengalami luka-luka dan sempat dibawa ke rumah sakit setempat. Beruntung lukanya tidak begitu parah. Sementara semua bantuan logistik yang seharusnya disalurkan untuk korban banjir raib.
Pasca-insiden tersebut Pemkab Indramayu diwakili Wakil Bupati Supendi menggelar rapat koordinasi dengan jajaran Polres Indramayu untuk membahas pengawalan distribusi bantuan.
Sementara itu, Kapolsek Lohbener, Kompol Agus Dwiyanto, membenarkan soal penjarahan bantuan logistik tersebut. Menurut dia, penjarahan berlangsung cepat di tengah kondisi lalu lintas yang padat merayap.
“Kami langsung datang ke lokasi begitu mendengar ada penjarahan. Namun, ketika kami datang, para penjarah sudah kabur dan tidak ditemukan di lokasi,” ujarnya.
Agus berharap, pemkab berkoordinasi lebih dulu dengan kepolisian bila akan mendistribusikan bantuan sehingga kejadian ini tidak terulang.(Tom/Okz)
Post a Comment