4 Jam Pasien RSUD Indramayu Terlantar Tanpa Tindakan Medis
RSUD Indramayu |
Indramayu - Keluhan masyarakat terhadap pelayanan gawat darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Indramayu, Jawa Barat masih terus terjadi, kendati pembenahan internal tim medis di RS kebanggan wong dermayu itu terus dilakukan setiap satu minggu sekali melalui “copy morning” oleh pjs Dirut yang baru sebagai bentuk upaya peningkatan pelayanan, namun belum menjadi efek jera bagi tim medis di IGD Indramayu.
AF (23) Salah satu pasien RSDU yang mengalami luka parah akibat pengeroyokan misterius itu masuk ke ruang IGD pada Senin pagi(14/10)pukul 04.00 WIB, dengan alasan tanpa identitas dan penanggung jawab pembiayaan pengobatan, kondisi AF diterlantarkan tanpa upaya pertolongan pertama dari pihak medis, keluarga pasien baru dapat diidentifikasi oleh pihak kepolisian sekira pukul 09.00 wib, pada saat itulah berdatangan keluarga pasien, melihat kondisi AF yang masih terbaring dengan luka yang parah, keluarga sontak menangis dan memaki maki petugas jaga, baru kemudian tindakan medis dilakukan.
“Selama ini kami tidak percaya dengan keluhan masyarakat atas pelayanan tim medis RSUD Indramayu, namun setelah mengalami dan menyaksikan sendiri, naudzubillah bobroknya pelayanan RS,” Ujar Ipang salah satu keluarga pasien, saat memberikan keterangan, Senin(14/10).
Kata dia, Semestinya jika memang pelayanan RSUD Indramayu benar benar prima, penanganan pertama dan upaya pertolongan terhadap pasien yang nota bene adalah masyarakat Indramayu harus dikedepankan, tanpa harus melihat kondisi siapa dia dan dari keluarga apa, bukan sebaliknya menunggu siapa yang bertanggung jawab dan dari kalangan apa identitas pasien. sungguh menjadi kenyataan pahit bagi dirinya setelah lebih dari tiga kali mengalami hal itu, bagaimana Indramayu yang dinilai sebagai kota yang maju dan berdaya saing, jika itu hanya dimiliki oleh elit elit dan jajaran pimpinannya saja, sementara mentalitas pegawai yang tidak memiliki hati nurani masih tetap dipelihara untuk terus bekerja.
“Yang lebih parah lagi, saat kami mencemaskan kondisi adik saya, eh enak enaknya seorang perawat tidur diruangannya pada waktu jam kerja, seolah tak mempunyai tanggung jawab, ini bukti nyata bukan katanya, potret oknum pegawai RSUD yang tidak memiliki mentalitas.”gusarnya.
Sementara itu Direktur RSUD Indramayu H. Jaenal Arifin, MARS. Saat dikonfirmasi terkait kebenaran informasi itu membantah jika pelayanan RSUD Indramayu seburuk apa yang dinilai masyarakat Indramayu, bahkan pihaknya siap dikonfrontir dengan pasiennya dan akan menyelesaikan masalah tersebut dengan pihak keluarga pasien.
“Insyaallah tidak ada pasien yang diterlantarkan, lihat TKP aja, mangga kita ketemu saja langsung di TKP dengan keluarga pasien.”tulisnya dalam pesan singkat. **(ER/Ihsan)
Post a Comment