Kemarau Basah, Petani Indramayu Tetap Tanam Padi
Indramayu - Memasuki kemarau basah usai panen, petani di Kabupaten Indramayu memaksa tetap padi dengan harapan produksi meningkat.
Seorang petani di Indramayu Rastim kepada wartawan, Minggu, mengatakan, memasuki kemarau basah usai panen kedua para petani di Indramayu langsung tanam padi kembali. Mereka berharap produksi meningkat karena selama ini hanya mampu tanam dua kali setahun.
Lahan pertanian di daerah Pantura Kabupaten Indramayu
sebagian masih mengandalkan curah hujan, kata dia, meski janji
pemerintah setelah waduk Jatigede rampung pasokan air normal. Petani
bisa menggarap sawah mereka hingga tiga kali dalam satu tahun.
Ia menambahkan, awal bulan Maret hingga April sebagian petani mulai
panen, kata dia, mereka tanam mengandalkan curah hujan kini kemarau
disertai hujan ringan memaksakan tanam kembali padi.
Sementara itu Ahmad petani lain di Eretan Indramayu mengaku, petani padi di Indramayu tanam harus memperhitungkan pasokan air, karena sawah mereka merupakan tadah hujan.
Kemarau biasanya lahan pertanian di Indramayu
kesulitan air, kata dia, jika petani memaksakan tanam gagal panen
akibat kekeringan, kini mereka memanfaatkan curah hujan untuk bisa tanam
kembali.
Diharapkan musim tanam padi kedua hasil panennya maksimal, sehingga
memasuki kemarau mereka memilih palawija sebagan tanaman pengganti.
Menurut Munari petani padi Indramayu, lahan pertanian di Indramayu tadah hujan hasil panennya maksimal karena setahun dua kali panen.
Saat kemarau lahan pertanian biasanya diterlantarkan, tujuannya sawah
supaya subur kembali saat tanam musim penghujan karena jika terus
menurus dengan menggunakan pupuk kimia kesuburan tanah terganggu.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Badan Ketahan Ir Anang mengaku, lahan pertanian di Kabupaten Indramayu merupakan tadah hujan, petani bisa tanam mengandalkan curah hujan meski sebagian sudah memanfaatkan irigasi.
Ia mengimbau, petani Indramayu
memperhatikan kondisi cuaca saat tanam karena kemarau basah berisiko
gagal panen, serangan berbagai hama pengganggu cukup tinggi, selain
modal tanam mereka bertambah produksi padi khawatir rendah. (Kom)
Post a Comment