889,5 Ton Raskin di Gudang Bulog Singakerta Digondol Wewe
Indramayu - Sebanyak 889,5 ton beras untuk rakyat miskin (raskin) senilai Rp 5,87
miliar di Gudang Bulog Singakerta II, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten
Indramayu raib, diduga akibat digelapkan kepala gudangnya, RD.
“Kami menuntut Bulog agar uang itu segera dibayarkan, sebab beras
yang kami pasok sudah terkirim ke Gudang Bulog tetapi pembayarannya
belum kami terima,” kata Wartono, Pemilik CV Jaya Mandiri, salah satu
mitra kerja Bulog Subdivre Indramayu, Senin (19/8/2013).
Wartono menuturkan, ratusan ton beras tersebut merupakan hasil sisa
pengolahan di Gudang Bulog Singakerta II sejak Februari 2013. Dia
mengaku memiliki catatan secara terperinci mengenai jumlah pengolahan
dan pengiriman beras di gudang tersebut.
Pembayaran melalui rekening bank seharusnya segera dibayarkan setelah
beras yang telah diolah dikirimkan ke gudang Bulog. “Namun, sampai
sekarang kami belum menerimanya,” ujar Wartono.
Kepala Bulog Subdivre Indramayu, Atta Rizal mengakui adanya indikasi
kekurangan pasokan di Gudang Bulog Singakerta II selama tiga bulan
terakhir. Itu diketahui berdasarkan pemeriksaan administrasi secara
internal dan pengecekan langsung ke gudang Bulog.
“Berdasarkan pemeriksaan kami, ada kekurangan pasokan di Gudang Bulog
Singakerta II sebanyak 580.300 ton dengan nilai sekitar Rp 4 miliar,”
tuturnya saat ditemui di Kantor Bulog Sibdivre Indramayu.
Dia mengaku telah melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Indramayu
beserta Kepala Gudang Bulog Singakerta II, RD yang bertanggung jawab
terhadap segala administrasi di gudang tersebut. Untuk mendalami kasus
ini, menurut dia, Bulog Divre Jawa Barat juga akan melakukan audit
internal dan pengecekan langsung ke Gudang Bulog Singakerta II.
Meski demikian, Atta mengaku menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada
kepolisian untuk ditindaklanjuti. “Namun, jika memang kepala gudang
terbukti bersalah, dia akan diberhentikan secara tidak hormat, sesuai
dengan aturan Bulog,” ucapnya seraya menambahkan, distribusi raskin
untuk untuk 174.002 rumah tangga sasaran (RTS) di Indramayu tidak
tersendat lantaran stok raskin masih aman untuk 25 bulan ke depan.
Raibnya beras raskin tersebut, sebelumnya pernah terjadi pada tahun
2010 lalu. Saat itu, sebanyak 230 ton beras yang tersimpan di Gudang II
Krangkeng Bulog Sub Divisi Regional (Divre) kabupaten Indramayu
diketahui hilang dan menyebabkan kerugian negara hingga Rp1,3 Miliar.
Melalui investigasi internal Bulog, ditemukan bukti penggelapan beras
dengan modus mengurangi takaran dan menyusun tumpukan karung bekas,
tetapi di tengahnya sengaja dikosongkan. Dalam kasus ini, Kejaksaan
Negeri Kabupaten Indramayu menahan Kepala Gudang Bulog Krangkeng II,
Jaka Muntara.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Singakerta II, RD kini ditetapkan
menjadi tersangka dan ditahan di Mapolres Indramayu. Kapolres Indramayu
Ajun Komisaris Besar Wahyu Bintono mengatakan, polisi masih terus terus
mengembangkan kasus ini dengan memeriksa saksi-saksi dan tersangka.
“Kami belum bisa memastikan jumlah kerugian negara akibat hilangnya
beras di Gudang Bulog Singakerta II. Ini masih harus kami dalami,”
ujarnya.
Dia juga belum bisa memastikan mengenai keterkaitan kasus tersebut
dengan kasus sebelumnya karena masih harus diselidiki lebih lanjut.
Namun, menurut dia, tidak menutup kemungkinan akan muncul tersangka baru
setelah dilakukan penyelidikan mengenai kasus itu.(PR)
Post a Comment