Pengemis dan Orang Gila Resahkan Warga Indramayu
Indramayu - Sejumlah orang yang memiliki kelainan mental alias orang gila dan
pengemis banyak berkeliaran di kawasan perkotaan Kabupaten Indramayu.
Tak jarang, keberadaan mereka meresahkan warga sekitar.
Para orang gila yang rata-rata berpakaian compang-camping bahkan
hampir terbuka di bagian vital itu banyak ditemukan di beberapa jalan
protokol, di antaranya Jalan Sudirman, Jalan DI Panjaitan, Jalan Gatot
Subroto, dan Jalan Kartini. Beberapa di antaranya bahkan masuk ke toko
dan warung di pinggir jalan sehingga mengganggu kenyamanan warga
sekitar.
"Pernah ada yang masuk ke rumah saya. Kebetulan saat itu pintu rumah
sedang terbuka. Saya jadi kaget, tiba-tiba ada orang gila di rumah,"
ujar Deni (50), warga sekitar, Kamis (6/6/2013).
Deni mengatakan, orang gila memang banyak berkeliaran di kawasan
perkotaan Indramayu, tetapi hingga kini belum ditertibkan petugas. Dia
mengaku harus selalu menutup pagar dan pintu rumahnya agar tak
kecolongan orang gila tersebut.
Tak hanya itu, dia juga mengeluhkan banyaknya pengemis yang rata-rata
masih berbadan bugar. "Ngeri juga, soalnya kadang-kadang ada yang
mengemis sambil memaksa. Begitu dikasih, dia pergi begitu saja,"
katanya.
Menanggapi hal itu, Kasatpol PP Kab. Indramayu, Deddy Suhendi
mengatakan, pihaknya sudah sering menertibkan orang gila dari jalanan.
"Yang mengganggu, kami usir, tetapi tidak sampai membuang mereka ke
daerah lain," katanya.
Menurut Deddy, tidak semua orang gila itu berasal dari Indramayu,
tetapi juga dari daerah sekitar. Namun, dia mengaku tidak mengetahui
pasti dari mana mereka berasal. "Namun, dari bahasanya, mereka rata-rata
bicara bahasa Jawa walaupun tidak komunikatif," ujarnya.
Soal pengemis, Kabid Sosial pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab. Indramayu, Yahya Arief Rahman mengatakan, pihaknya
juga sudah melakukan penjaringan dan pembinaan. "Namun, itu tak bertahan
lama. Setelah menjalani pembinaan, mereka terjun kembali ke lapangan
untuk mengemis," katanya.
Hingga kini, Yahya belum mengetahui pasti berapa jumlah pengemis di
Indramayu. Data Dinsosnakertrans Indramayu terakhir dirilis tahun 2010
tetapi masih mengacu pada data tahun 2005.
Data tersebut menunjukkan, jumlah pengemis di 31 kecamatan sebanyak
562 orang, terbanyak di Kecamatan Terisi yakni 120 orang, disusul
Kecamatan Karangampel dan Losarang sebanyak 79 orang. Sementara di
Kecamatan Indramayu hanya tercatat 1 orang. "Kebanyakan memang bukan
berasal dari Indramyu, tetapi dari daerah sekitar, seperti Cirebon dan
Majalengka," kata Yahya.
Yahya mengaku kesulitan mendata para penyandang masalah sosial di
Indramayu akibat minimnya personel dan alokasi dana dari APBD. "Dari 26
jenis PMKS, dana APBD tahun ini hanya Rp 75 juta. Akibatnya, penanganan
tidak optimal," katanya.
Berdasarkan data Dinsosnakertrans Indramayu tahun 2010 itu, jumlah
PMKS dari 31 kecamatan mencapai 90.848 orang, dengan keluarga miskin
menempati urutan tertinggi, yaitu sebanyak 53.856 orang, disusul
penyandang cacat 12.139 orang, dan tuna susila 9.479 orang. Saat ini,
Yahya mengaku tengah melakukan pendataan ulang mengenai jumlah PMKS di
Indramayu yang diperkirakan selesai dua bulan ke depan. (A-192/A-147/PR)
Post a Comment