Pabrik Petasan di Indramayu Meledak, 1 Orang Tewas
Indramayu - Pabrik petasan di Blok Induk Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu meledak, Selasa 4 Juni kemarin. Akibat peristiwa tersebut, satu orang tewas dan sejumlah bagian pabrik mengalami kerusakan.
Polisi setempat masih menyelidiki penyebab terjadinya ledakan. Lokasi ledakan, kini dipasangi garis polisi dan dijaga ketat aparat keamanan.
Korban tewas diketahui bernama Edi (40), pemilik home industri petasan. Lokasi pabrik petasan adalah rumah milik Edi di Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu.
Menurut sejumlah warga, ledakan diduga terjadi saat Edi hendak memindahkan sejumlah petasan yang telah selesai di racik. Namun, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba terdengar ledakan yang keras disusul kepulan asap putih membumbung tinggi. Suara ledakan, bahkan terdengar sampai radius 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Warga setempat yang mengetahui adanya ledakan, sontak berhamburan menuju rumah Edi. Di lokasi ledakan, warga melihat korban sudah dalam keadaan tewas dengan kondisi tubuh yang mengenaskan. Bagian tubuh, mulai wajah, kaki hingga lengan hancur akibat kuatnya ledakan.
Warga lain kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi. Sejumlah petugas dari Polres Indramayu yang datang ke lokasi kejadian, sempat kesulitan menggali data dan fakta menyusul gerakan tutup mulut warga setempat saat dimintai keterangan.
Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP G Pangarso Winarsadi mengatakan, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya ledakan. Hanya saja, ia sangat menyayangkan adanya peristiwa tersebut.
"Polisi sudah melakukan upaya, baik melakukan pembinaan serta razia di sejumlah sentra perajin kembang api. Tetapi, masih saja ada yang nekat membuat petasan secara sembunyi-sembunyi," katanya.
Pembuatan petasan tersebut diduga karena tingginya permintaan petasan menjelang ramadhan dan lebaran. Akibat insiden ini kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Sebelumnya, pada 21 Mei lalu, sebuah gudang petasan di Blok Bojong 1 RT 12 RW 04 Desa Telukagung, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu juga meledak.
Akibatnya, tiga rumah di satu areal tersebut nyaris habis dilalap si jago merah. Kejadian ini, diduga karena konsleting listrik dari salah satu rumah. Api padam, setelah 3 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ditempat itu.
Ketiga rumah itu milik Kastiman (45), Tajudin alias Tata (43) dan Kastam (70) yang berada dalam satu areal. Kendati tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (Tomi Indra Prayitno/Koran SI)
Polisi setempat masih menyelidiki penyebab terjadinya ledakan. Lokasi ledakan, kini dipasangi garis polisi dan dijaga ketat aparat keamanan.
Korban tewas diketahui bernama Edi (40), pemilik home industri petasan. Lokasi pabrik petasan adalah rumah milik Edi di Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu.
Menurut sejumlah warga, ledakan diduga terjadi saat Edi hendak memindahkan sejumlah petasan yang telah selesai di racik. Namun, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba terdengar ledakan yang keras disusul kepulan asap putih membumbung tinggi. Suara ledakan, bahkan terdengar sampai radius 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Warga setempat yang mengetahui adanya ledakan, sontak berhamburan menuju rumah Edi. Di lokasi ledakan, warga melihat korban sudah dalam keadaan tewas dengan kondisi tubuh yang mengenaskan. Bagian tubuh, mulai wajah, kaki hingga lengan hancur akibat kuatnya ledakan.
Warga lain kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi. Sejumlah petugas dari Polres Indramayu yang datang ke lokasi kejadian, sempat kesulitan menggali data dan fakta menyusul gerakan tutup mulut warga setempat saat dimintai keterangan.
Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP G Pangarso Winarsadi mengatakan, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya ledakan. Hanya saja, ia sangat menyayangkan adanya peristiwa tersebut.
"Polisi sudah melakukan upaya, baik melakukan pembinaan serta razia di sejumlah sentra perajin kembang api. Tetapi, masih saja ada yang nekat membuat petasan secara sembunyi-sembunyi," katanya.
Pembuatan petasan tersebut diduga karena tingginya permintaan petasan menjelang ramadhan dan lebaran. Akibat insiden ini kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Sebelumnya, pada 21 Mei lalu, sebuah gudang petasan di Blok Bojong 1 RT 12 RW 04 Desa Telukagung, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu juga meledak.
Akibatnya, tiga rumah di satu areal tersebut nyaris habis dilalap si jago merah. Kejadian ini, diduga karena konsleting listrik dari salah satu rumah. Api padam, setelah 3 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ditempat itu.
Ketiga rumah itu milik Kastiman (45), Tajudin alias Tata (43) dan Kastam (70) yang berada dalam satu areal. Kendati tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (Tomi Indra Prayitno/Koran SI)
Post a Comment