Jelang Panen Raya, Harga Gabah Mulai Turun
Indramayu - Harga gabah di tingkat petani Kabupaten Indramayu berangsur turun
menjelang panen raya. Kendati demikian, angkanya masih berada di atas
Harga Pembelian Pemerintah. Diperkirakan, harga gabah mulai stabil pada
April nanti.
Seorang petani, Cartisa (42) menuturkan, harga gabah hasil panen
petani di daerahnya mulai menurun pada dua pekan terakhir. Saat ini,
harga gabah kering panen berada di kisaran Rp 5.300 hingga Rp 5.900 per
kg. Padahal dua pekan lalu angkanya masih berada di Rp 6.300 per
kilogram.
"Sekarang yang panen sudah mulai banyak, jadi harga juga agak turun,"
ujar Cartisa, ditemui saat menjemur gabah di Desa Brondong Kecamatan
Pasekan Kabupaten Indramayu.
Dia mengatakan, di kawasan tersebut, harga gabah memang cenderung
lebih tinggi dibandingkan dengan hasil panen dari daerah lain. Hal ini
berkaitan dengan kualitas gabah yang relatif lebih baik. Maka biasanya
sejumlah bakul atau pengumpul langsung mengejar hasil panen berupa gabah
basah langsung dari sawah, tidak menunggu proses pengeringan terlebih
dahulu. "Kalau gabah basahnya sekarang sekitar Rp 3.900 sampai Rp 4.200
per kilogram. Dua minggu lalu masih Rp 4.500 per kilogram. Mungkin nanti
akan turun lagi April, karena banyak panen di daerah lain," kata
Cartisa.
Kendati berangsur menurun, harga gabah saat ini masih berada jauh di
atas HPP yang berlaku. Pengadaan beras oleh Bulog masih menggunakan HPP
merujuk Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan
Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. Dalam inpres
itu disebutkan bahwa HPP gabah kering panen (GKP) Rp 3.300 per kg di
petani atau Rp 3.350 per kg di penggilingan. HPP gabah kering giling
(GKG) Rp 4.150 per kg di penggilingan atau Rp 4.200 per kg di Gudang
Perum Bulog. Sementara HPP beras Rp 6.600 per kg di Gudang Perum Bulog.
Selisih harga yang jauh antara harga pasaran dengan HPP berpotensi
membuat Bulog kalah bersaing dengan tengkulak atau pengumpul yang berani
membeli dengan harga tinggi.
Kepala Sub Divre Bulog Indramayu, Sudarsono mengatakan, saat ini
pengadaan gabah dari petani belum terlampau banyak, baru sekitar 4.700
ton setara beras. "Panen di Indramayu memang belum begitu banyak. Namun
mitra Bulog tidak hanya bisa menyerap gabah lokal, tapi juga beras dari
daerah lain yang sudah panen lebih dulu, seperti Cirebon atau Jawa
Tengah," katanya.
Dia menambahkan, saat ini HPP masih terpaut jauh dengan harga
pasaran. Untuk wilayah Indramayu, harga GKP berada di kisaran Rp 3.900
hingga Rp 4.200 per kilogram, menurun dibandingkan beberapa pekan lalu
saat harga masih berada di Rp 4.500 per kg.
Kendati pengadaan masih relatif sedikit, dia optimistis target
pengadaan tahun ini sebesar 100.000 ton bisa tercapai, sedangkan total
pengadaan tahun 2012 sebesar 103.000 ton. Dari sisi produksi, panen kali
ini terbilang berhasil. Curah hujan yang memadai tidak menimbulkan
gagal panen, baik karena kekeringan maupun kebanjiran. "Panen bagus,
organisme pengganggu tanaman (OPT) juga sepertinya bisa terkendali. Maka
kami optimistis rencana pengadaan tahun ini bisa tercapai," ujar
Sudarsono. (Sumber)
Post a Comment