Jalan Pantura Indramayu - Cirebon Rusak Parah
Ruas jalan di Pantura Cirebon dan Indramayu rusak parah. Jalan berlubang
terlihat hampir di sepanjang jalan. Berdasarkan pantauan, jalan
berlubang terlihat di Pantura Cirebon, tepatnya dari sepanjang daerah
Pegambiran, Kota Cirebon, sampai Losari, Kabupaten Cirebon.
Hampir di semua titik, baik di jalur Jakarta menuju Cirebon maupun sebaliknya, ada jalan berlubang. Kerusakan parah terjadi di daerah Mundu, terutama di jalur Jakarta menuju Jawa Tengah.
Di titik ini, jalan terlihat berlubang-lubang. Bahkan lubang tampak zig-zag, yaitu di lajur kiri dan kanan. Lubang itu memiliki kedalaman 10-20 sentimeter dan diameter berkisar 10-30 sentimeter. Bahkan, di beberapa titik, ada lubang yang diameternya mencapai 50 sentimeter.
Kita harus berkendara dengan sangat berhati-hati saat melewati jalur tersebut.
Tidak hanya di Pantura Cirebon, jalan berlubang dengan diameter hampir sama pun ada di sepanjang 68 kilometer Pantura Indramayu.
Jalan berlubang yang cukup parah, di antaranya, terlihat dari Pantura Jatibarang sampai Karangampel, Kabupaten Indramayu. Jalan berlubang terlihat di dua ruas, baik ruas Jakarta menuju Cirebon maupun sebaliknya. Namun kerusakan terparah terlihat di ruas Jakarta menuju Cirebon.
Di salah satu titik di Pantura Jatibarang terlihat lubang dengan kedalaman mencapai 20 sentimeter dan diameter 50 sentimeter. Warga pun menggunakan ban bekas dan pohon pisang untuk menandai jalan yang rusak.
"Kalau tidak diberi tanda, banyak pengendara yang jatuh," kata Maman, warga Jatibarang.
Sebab, saat hujan turun, jalan berlubang itu tertutup genangan air. Pengendara yang tidak menguasai medan dipastikan akan terjatuh. Warga pun berinisiatif memasang pohon pisang sebagai penanda.
Menurut Maman, hujan deras yang turun terus-menerus mulai mengikis aspal jalan. Mobil dan truk yang membawa muatan berlebih juga turut mengakibatkan kerusakan jalan.
Sementara itu, seorang sopir elf, Suwardi, mengaku jalan rusak ada di sepanjang Pantura Indramayu. Bila tidak menguasai jalan, kerusakan jalan bisa menyebabkan as mobil patah. "Saya setiap hari melewati jalur Indramayu-Patrol. Rusak semua," katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Indramayu Ajun Komisaris Irwandi mengatakan jalan yang rusak di Pantura Indramayu sekitar 68 kilometer. Pihaknya sudah mengirimkan surat ke Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional di Cikampek agar segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut. "Diperoleh jawaban, jika perbaikan jalan akan dilakukan seusai musim hujan," katanya.
Sementara itu, Masrianto, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Wilayah Jawa Barat-Banten DKI, saat dikonfirmasi, Selasa, 22 Januari, menjelaskan bahwa kerusakan jalan yang terjadi saat ini disebabkan oleh cuaca ekstrem di jalur Pantura. "Setelah panas menyengat, lalu diguyur hujan terus-menerus, sehingga jalan aspal pun tergerus," kata Masrianto.
Menurut dia, saat ini perbaikan jalan yang dilakukan baru berupa penambalan. Sedangkan untuk perbaikan struktur jalan, menurut kontraknya, akan dilakukan pada Maret mendatang. (sumber)
Hampir di semua titik, baik di jalur Jakarta menuju Cirebon maupun sebaliknya, ada jalan berlubang. Kerusakan parah terjadi di daerah Mundu, terutama di jalur Jakarta menuju Jawa Tengah.
Di titik ini, jalan terlihat berlubang-lubang. Bahkan lubang tampak zig-zag, yaitu di lajur kiri dan kanan. Lubang itu memiliki kedalaman 10-20 sentimeter dan diameter berkisar 10-30 sentimeter. Bahkan, di beberapa titik, ada lubang yang diameternya mencapai 50 sentimeter.
Kita harus berkendara dengan sangat berhati-hati saat melewati jalur tersebut.
Tidak hanya di Pantura Cirebon, jalan berlubang dengan diameter hampir sama pun ada di sepanjang 68 kilometer Pantura Indramayu.
Jalan berlubang yang cukup parah, di antaranya, terlihat dari Pantura Jatibarang sampai Karangampel, Kabupaten Indramayu. Jalan berlubang terlihat di dua ruas, baik ruas Jakarta menuju Cirebon maupun sebaliknya. Namun kerusakan terparah terlihat di ruas Jakarta menuju Cirebon.
Di salah satu titik di Pantura Jatibarang terlihat lubang dengan kedalaman mencapai 20 sentimeter dan diameter 50 sentimeter. Warga pun menggunakan ban bekas dan pohon pisang untuk menandai jalan yang rusak.
"Kalau tidak diberi tanda, banyak pengendara yang jatuh," kata Maman, warga Jatibarang.
Sebab, saat hujan turun, jalan berlubang itu tertutup genangan air. Pengendara yang tidak menguasai medan dipastikan akan terjatuh. Warga pun berinisiatif memasang pohon pisang sebagai penanda.
Menurut Maman, hujan deras yang turun terus-menerus mulai mengikis aspal jalan. Mobil dan truk yang membawa muatan berlebih juga turut mengakibatkan kerusakan jalan.
Sementara itu, seorang sopir elf, Suwardi, mengaku jalan rusak ada di sepanjang Pantura Indramayu. Bila tidak menguasai jalan, kerusakan jalan bisa menyebabkan as mobil patah. "Saya setiap hari melewati jalur Indramayu-Patrol. Rusak semua," katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Indramayu Ajun Komisaris Irwandi mengatakan jalan yang rusak di Pantura Indramayu sekitar 68 kilometer. Pihaknya sudah mengirimkan surat ke Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional di Cikampek agar segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut. "Diperoleh jawaban, jika perbaikan jalan akan dilakukan seusai musim hujan," katanya.
Sementara itu, Masrianto, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Wilayah Jawa Barat-Banten DKI, saat dikonfirmasi, Selasa, 22 Januari, menjelaskan bahwa kerusakan jalan yang terjadi saat ini disebabkan oleh cuaca ekstrem di jalur Pantura. "Setelah panas menyengat, lalu diguyur hujan terus-menerus, sehingga jalan aspal pun tergerus," kata Masrianto.
Menurut dia, saat ini perbaikan jalan yang dilakukan baru berupa penambalan. Sedangkan untuk perbaikan struktur jalan, menurut kontraknya, akan dilakukan pada Maret mendatang. (sumber)
Post a Comment