Sungai di Indramayu Tercemar Limbah Industri
Indramayu - Sejumlah sungai di Kabupaten Indramayu tercemar oleh kegiatan industri.
Pencemaran yang terjadi mengakibatkan kondisi sungai terkontaminasi
baik warna maupun kadar airnya.
Kepala kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Joko Hartawan mengatakan kondisi sejumlah sungai lokasinya berdekatan dengan industri rumahan. Sungai-sungai ini memiliki potensi untuk mengalami pencemaran.
"Ada sejumlah sungai yang mengalami pencemaran karena limbah industri rumahan yang dibuang ke sungai," ungkap Joko menjelaskan kepada wartawan, Rabu (24/10/2012).
Joko mengatakan kondisi ini semakin diperparah karena limbah yang dibuang dilakukan secara terus menerus.
"Kami juga akan meminta sejumlah kalangan untuk peduli lingkungan dengan melakukan pembersihan sejumlah sungai agar kondisinya tidak semakin parah," katanya.
Joko menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pemilik industri rumahan untuk mengurangi angka pencemaran sungai. Limbah industri yang cukup parah terjadi di Sungai Prajagumiwang, Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Sepanjang tiga kilometer, air sungai berubah warna menjadi merah muda.
Sungai Prajagumiwang sudah tidak dapat lagi untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) masyarakat sekitar. Pasalnya, selain berubah warna, juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Warga yang khawatir dengan perubahan warna tersebut, tidak berani untuk mengambil air untuk kebutuhan MCK.
Selain Sungai Prajagumiwang, aliran sungai di Desa Bojongsari, Kecamatan Indramayu juga kondisinya sudah tercemar. Kantor LH Kabupaten Indramayu akan meneliti lebih detail, aliran Sungai Bojongsari yang kondisinya sudah tidak alamiah lagi.
Sementara itu, ketua koalisi masyarakat pesisir Indramayu (KOMPI) Juhadi Muhammad mengaku prihatin dengan semakin tingginya angka pencemaran sungai di kabupaten Indramayu.KOMPI meminta kepada kantor lingkungan hidup untuk lebih tegas dan memberikan sanksi kepada industri yang melakukan pencemaran di sejumlah sungai di Kabupaten Indramayu.
"Harus ada sanksi tegas, karena kondisi sungai saat ini sudah sangat mengkhawatirkan," katanya.
KOMPI juga banyak mendapatkan laporan dari sejumlah pihak, tentang kondisi sungai di kabupaten Indramayu yang sudah semakin tercemar.Juhadi menambahkan, kantor lingkungan hidup kabupaten Indramayu juga dapat melakukan penelitian secara komprehensif terhadap sejumlah sungai yang diduga telah tercemar oleh aktivitas industri rumahan di kabupaten Indramayu.KOMPI juga mengaku belum dapat menyimpulkan apakah pencemaran disejumlah sungai di kabupaten Indramayu masuk dalam kategori pencemaran berat,sedang ataukah ringan. (Sindo)
Kepala kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Joko Hartawan mengatakan kondisi sejumlah sungai lokasinya berdekatan dengan industri rumahan. Sungai-sungai ini memiliki potensi untuk mengalami pencemaran.
"Ada sejumlah sungai yang mengalami pencemaran karena limbah industri rumahan yang dibuang ke sungai," ungkap Joko menjelaskan kepada wartawan, Rabu (24/10/2012).
Joko mengatakan kondisi ini semakin diperparah karena limbah yang dibuang dilakukan secara terus menerus.
"Kami juga akan meminta sejumlah kalangan untuk peduli lingkungan dengan melakukan pembersihan sejumlah sungai agar kondisinya tidak semakin parah," katanya.
Joko menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pemilik industri rumahan untuk mengurangi angka pencemaran sungai. Limbah industri yang cukup parah terjadi di Sungai Prajagumiwang, Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Sepanjang tiga kilometer, air sungai berubah warna menjadi merah muda.
Sungai Prajagumiwang sudah tidak dapat lagi untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) masyarakat sekitar. Pasalnya, selain berubah warna, juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Warga yang khawatir dengan perubahan warna tersebut, tidak berani untuk mengambil air untuk kebutuhan MCK.
Selain Sungai Prajagumiwang, aliran sungai di Desa Bojongsari, Kecamatan Indramayu juga kondisinya sudah tercemar. Kantor LH Kabupaten Indramayu akan meneliti lebih detail, aliran Sungai Bojongsari yang kondisinya sudah tidak alamiah lagi.
Sementara itu, ketua koalisi masyarakat pesisir Indramayu (KOMPI) Juhadi Muhammad mengaku prihatin dengan semakin tingginya angka pencemaran sungai di kabupaten Indramayu.KOMPI meminta kepada kantor lingkungan hidup untuk lebih tegas dan memberikan sanksi kepada industri yang melakukan pencemaran di sejumlah sungai di Kabupaten Indramayu.
"Harus ada sanksi tegas, karena kondisi sungai saat ini sudah sangat mengkhawatirkan," katanya.
KOMPI juga banyak mendapatkan laporan dari sejumlah pihak, tentang kondisi sungai di kabupaten Indramayu yang sudah semakin tercemar.Juhadi menambahkan, kantor lingkungan hidup kabupaten Indramayu juga dapat melakukan penelitian secara komprehensif terhadap sejumlah sungai yang diduga telah tercemar oleh aktivitas industri rumahan di kabupaten Indramayu.KOMPI juga mengaku belum dapat menyimpulkan apakah pencemaran disejumlah sungai di kabupaten Indramayu masuk dalam kategori pencemaran berat,sedang ataukah ringan. (Sindo)
Post a Comment