Polisi Digebuki Awak dan Penumpang Bus Setia Negara
Indramayu - Dua awak bus PO Setianegara Jurusan Jakarta-Cirebon, diamankan polisi, setelah keduanya nekat mengeroyok seorang anggota Polantas Polsek Patrol, Briptu DH (28). Kedua awak bus tersebut adalah kondektur dan kernet, yakni Ifan Sufanda (31) dan Yadi Supriatna (31), warga Cidahu, Kuningan. Kedua dijebloskan ke sel tahanan Mapolsek Patrol guna dimintai pertanggungjawabannya.
Aksi pengeroyokan terjadi bermula saat Briptu HD tengah bertugas mengurai arus kemacetan panjang kendaraan di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Rabu (24/10). Pada saat itu tiba-tiba melaju bus Setianegara yang datang dari arah Jakarta menuju Cirebon dengan mengambil jalur salah.
Melihat ada kendaraan yang melawan arus, Briptu DH langsung menghentikan. Petugas polantas itu kemudian menegur sang sopir bus yang diketahui bernama Uci Sanusi (40) warga Desa Cigugur, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Mungkin merasa tidak terima sopirnya ditegur, kondektur dan kernet bus Setianegara berpelat nopol E 7595 YC itu kemudian turun dan tanpa basa-basi langsung mengeroyok dan menggebuki Briptu DH. Bahkan beberapa orang penumpang bus tersebut ikut turun dan membantu mengeroyok petugas polantas itu.
Saat dikeroyok, Briptu DH sempat melakukan perlawanan. Hanya saja karena lawannya itu jumlahnya tidak seimbang, ia akhirnya terdesak. Beruntung ia diselamatkan oleh dua orang berambut cepak berpakaian preman. Saya lihat dua orang berbadan tinggi dan rambut cepak itu turun dari mobil Avanza, kemudian menolong saya. Bahkan keduanya tersebut menghajar beberapa orang yang mengeroyok saya itu. Mereka (pengeroyok, red) pada ketakutan, kemudian lari dan masuk bus.
Sementara kedua orang yang menolong saya itu melanjutkan perjalanannya, ujar Briptu DH, saat ditemui Radar (Grup JPNN) di Mapolsek Patrol.
Beberapa petugas Polantas bersepeda motor lainnya (rekan Briptu DH) yang menerima informasi insiden tersebut, kemudian menghadang untuk memberhentikan bus tersebut. Namun, ternyata bukanya berhenti, tapi malah ingin menabrak petugas dan terus melaju di jalur yang salah. Bus Setianegara itu akhirnya bisa dihentikan di depan Mapolsek oleh puluhan petugas yang menghadangnya. Petugas kemudian, mengamankan kondektur dan kernetnya, karena kedua orang tersebut diduga kuat sebagai pemicu aksi pengeroyokan terhadap Briptu DH.
Kasatantas Polres Indramayu AKP Irwandi, setelah menerima laporan adanya insiden tersebut langsung meluncur ke Mapolsek Patrol. Sementara itu Kapolres Indramayu, AKBP G Pangarso Raharjo Winarsadi SIK SH MH, melalui Kapolsek Patrol AKP Sarjono SH didampingi Kanit Reskrim Iptu Warmad SPd, mengatakan, pihaknya telah menetapkan kondektur dan kernet bus Setianegara itu menjadi tersangka. Karena ia melakukan penganiayaan. Bahkan kasus ini, akan kita limpahkan ke Polres Indramayu, kata Kapolsek. (KKI)
Aksi pengeroyokan terjadi bermula saat Briptu HD tengah bertugas mengurai arus kemacetan panjang kendaraan di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Rabu (24/10). Pada saat itu tiba-tiba melaju bus Setianegara yang datang dari arah Jakarta menuju Cirebon dengan mengambil jalur salah.
Melihat ada kendaraan yang melawan arus, Briptu DH langsung menghentikan. Petugas polantas itu kemudian menegur sang sopir bus yang diketahui bernama Uci Sanusi (40) warga Desa Cigugur, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Mungkin merasa tidak terima sopirnya ditegur, kondektur dan kernet bus Setianegara berpelat nopol E 7595 YC itu kemudian turun dan tanpa basa-basi langsung mengeroyok dan menggebuki Briptu DH. Bahkan beberapa orang penumpang bus tersebut ikut turun dan membantu mengeroyok petugas polantas itu.
Saat dikeroyok, Briptu DH sempat melakukan perlawanan. Hanya saja karena lawannya itu jumlahnya tidak seimbang, ia akhirnya terdesak. Beruntung ia diselamatkan oleh dua orang berambut cepak berpakaian preman. Saya lihat dua orang berbadan tinggi dan rambut cepak itu turun dari mobil Avanza, kemudian menolong saya. Bahkan keduanya tersebut menghajar beberapa orang yang mengeroyok saya itu. Mereka (pengeroyok, red) pada ketakutan, kemudian lari dan masuk bus.
Sementara kedua orang yang menolong saya itu melanjutkan perjalanannya, ujar Briptu DH, saat ditemui Radar (Grup JPNN) di Mapolsek Patrol.
Beberapa petugas Polantas bersepeda motor lainnya (rekan Briptu DH) yang menerima informasi insiden tersebut, kemudian menghadang untuk memberhentikan bus tersebut. Namun, ternyata bukanya berhenti, tapi malah ingin menabrak petugas dan terus melaju di jalur yang salah. Bus Setianegara itu akhirnya bisa dihentikan di depan Mapolsek oleh puluhan petugas yang menghadangnya. Petugas kemudian, mengamankan kondektur dan kernetnya, karena kedua orang tersebut diduga kuat sebagai pemicu aksi pengeroyokan terhadap Briptu DH.
Kasatantas Polres Indramayu AKP Irwandi, setelah menerima laporan adanya insiden tersebut langsung meluncur ke Mapolsek Patrol. Sementara itu Kapolres Indramayu, AKBP G Pangarso Raharjo Winarsadi SIK SH MH, melalui Kapolsek Patrol AKP Sarjono SH didampingi Kanit Reskrim Iptu Warmad SPd, mengatakan, pihaknya telah menetapkan kondektur dan kernet bus Setianegara itu menjadi tersangka. Karena ia melakukan penganiayaan. Bahkan kasus ini, akan kita limpahkan ke Polres Indramayu, kata Kapolsek. (KKI)
Post a Comment