Limbah Industri Cemari Sungai Prajagumiwang
Indramayu - Limbah industri mencemari Sungai Prajagumiwang Desa Pabean Udik
Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. Sepanjang tiga kilometer, air
sungai berubah warna menjadi merah muda. Kondisi ini menurut sejumlah
warga telah berlangsung dalam waktu satu bulan terakhir.
Karmanto (39) warga sekitar mengatakan air di Sungai Prajagumiwang sudah tidak lagi dapat digunakan untuk kebutuhan mandi,cuci dan kakus (MCK) masyarakat sekitar. Selain berubah warna, juga menimbulkan bau yang tidak sedap.
"Warna air kerap berubah-ubah.Kalau pagi hari warnanya hijau, namun saat siang hari berubah menjadi merah muda dan saat sore hari berubah lagi menjadi cokelat," katanya, Rabu (26/9/2012).
Warga yang khawatir dengan perubahan warna tersebut, tidak berani untuk mengambil air untuk kebutuhan MCK. Pasalnya, ada sejumlah warga yang mengalami gatal-gatal setelah menggunakan air di sungai tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Ridwan (32) warga Desa Pabean Udik. Ia berharap pencemaran yang terjadi dapat ditindaklanjuti. Pasalnya, sebelum kejadian tersebut, air di Sungai Prajagumiwang masih dapat digunakan untuk kebutuhan warga.
"Pencemaran sungai terjadi hingga muara Karangsong yang lokasinya berdekatan dengan tempat pelelangan ikan," katanya.
Bau tidak sedap dari air sungai juga banyak dikeluhkan. "Baunya mirip makanan ayam.selain itu sampah-sampah di lokasi sungai juga membuat aliran air tersendat," katanya.
Sementara itu aktivis koalisi masyarakat pesisir Indramayu (KOMPI), Fahmi Labib belum dapat menyimpulkan dugaan pencemaran limbah di Sungai Prajagumiwang. Pasalnya, disekitar lokasi terdapat beberapa aktivitas industri rumahan seperti industri batik Paoman serta pengeringan ikan asin nelayan.
"Namun diduga perubahan warna air karena pewarna, karena memiliki kepadatan yang cukup pekat. Kami juga telah melaporkan kepada kantor lingkungan hidup," katanya.
Pencemaran Sungai Prajagumiwang ini dikategorikan sebagai pencemaran yang cukup berat. Apalagi pencemaran terjadi sepanjang tiga kilometer mulai dari Desa Penganjang Kecamatan Sindang hingga ke Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu.
Sementara itu, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu belum dapat menyimpulkan pencemaran di Sungai Prajagumiwang tersebut. Air limbah tersebut telah diambil sampelnya untuk dilakukan penelitian.
Kepala KLH Kabupaten Indramayu, Joko Hartawan belum dapat dikonfirmasi terkait pencemaran sungai tersebut. Joko Hartawan tidak dapat ditemui di ruang kerjanya, begitu juga saat dihubungi via ponsel, yang bersangkutan enggan menjawab. (Sindo)
Karmanto (39) warga sekitar mengatakan air di Sungai Prajagumiwang sudah tidak lagi dapat digunakan untuk kebutuhan mandi,cuci dan kakus (MCK) masyarakat sekitar. Selain berubah warna, juga menimbulkan bau yang tidak sedap.
"Warna air kerap berubah-ubah.Kalau pagi hari warnanya hijau, namun saat siang hari berubah menjadi merah muda dan saat sore hari berubah lagi menjadi cokelat," katanya, Rabu (26/9/2012).
Warga yang khawatir dengan perubahan warna tersebut, tidak berani untuk mengambil air untuk kebutuhan MCK. Pasalnya, ada sejumlah warga yang mengalami gatal-gatal setelah menggunakan air di sungai tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Ridwan (32) warga Desa Pabean Udik. Ia berharap pencemaran yang terjadi dapat ditindaklanjuti. Pasalnya, sebelum kejadian tersebut, air di Sungai Prajagumiwang masih dapat digunakan untuk kebutuhan warga.
"Pencemaran sungai terjadi hingga muara Karangsong yang lokasinya berdekatan dengan tempat pelelangan ikan," katanya.
Bau tidak sedap dari air sungai juga banyak dikeluhkan. "Baunya mirip makanan ayam.selain itu sampah-sampah di lokasi sungai juga membuat aliran air tersendat," katanya.
Sementara itu aktivis koalisi masyarakat pesisir Indramayu (KOMPI), Fahmi Labib belum dapat menyimpulkan dugaan pencemaran limbah di Sungai Prajagumiwang. Pasalnya, disekitar lokasi terdapat beberapa aktivitas industri rumahan seperti industri batik Paoman serta pengeringan ikan asin nelayan.
"Namun diduga perubahan warna air karena pewarna, karena memiliki kepadatan yang cukup pekat. Kami juga telah melaporkan kepada kantor lingkungan hidup," katanya.
Pencemaran Sungai Prajagumiwang ini dikategorikan sebagai pencemaran yang cukup berat. Apalagi pencemaran terjadi sepanjang tiga kilometer mulai dari Desa Penganjang Kecamatan Sindang hingga ke Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu.
Sementara itu, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu belum dapat menyimpulkan pencemaran di Sungai Prajagumiwang tersebut. Air limbah tersebut telah diambil sampelnya untuk dilakukan penelitian.
Kepala KLH Kabupaten Indramayu, Joko Hartawan belum dapat dikonfirmasi terkait pencemaran sungai tersebut. Joko Hartawan tidak dapat ditemui di ruang kerjanya, begitu juga saat dihubungi via ponsel, yang bersangkutan enggan menjawab. (Sindo)
Post a Comment