Harga Tanah Naik, Pengembangan Kilang Balongan Terancam Batal
Indramayu - PT Pertamina (Persero) memperkirakan, pengembangan kilang Balongan di Indramayu Jawa Barat terancam batal dan bakal beralih ke Cilacap atau Tuban. Pasalnya, harga jual tanah di Indramayu secara mendadak naik ke angka Rp3,5 juta per meter persegi.
"Biasanya harga tanah di Indramayu Rp50.000 per meter persegi, sekarang langsung lompat ke Rp3,5 juta. Ini kan tidak masuk akal untuk berinvestasi di Indramayu," kata Mochamad Harun, Vice Precident Corporate Communication Pertamina di Gedung DPR Jakarta, Selasa (14/2).
Harun mengatakan, sedianya Pertamina akan mengembangkan kilang minyak Balongan dengan menggandeng Kuwait Petroleum International Company, namun rencana ini terancam gagal. "Jadi kalau daerah tidak memberikan iklim yang kondusif terhadap investasi, ini tentunya akan merugikan daerah itu sendiri. Karena, investor berpikir kalau seperti itu lebih baik cari ke tempat lain," papar Harun.
Menurut Harun, kemungkinan rencana pengembangan kilang minyak ini akan beralih ke wilayah Cilacap atau tempat lain di Jawa Timur. "Jadi yang menjadi concern investor saat ini adalah terkait dengan eksekusi di lapangan. Alternatif lain bisa ke Tuban," katanya. (IN)
"Biasanya harga tanah di Indramayu Rp50.000 per meter persegi, sekarang langsung lompat ke Rp3,5 juta. Ini kan tidak masuk akal untuk berinvestasi di Indramayu," kata Mochamad Harun, Vice Precident Corporate Communication Pertamina di Gedung DPR Jakarta, Selasa (14/2).
Harun mengatakan, sedianya Pertamina akan mengembangkan kilang minyak Balongan dengan menggandeng Kuwait Petroleum International Company, namun rencana ini terancam gagal. "Jadi kalau daerah tidak memberikan iklim yang kondusif terhadap investasi, ini tentunya akan merugikan daerah itu sendiri. Karena, investor berpikir kalau seperti itu lebih baik cari ke tempat lain," papar Harun.
Menurut Harun, kemungkinan rencana pengembangan kilang minyak ini akan beralih ke wilayah Cilacap atau tempat lain di Jawa Timur. "Jadi yang menjadi concern investor saat ini adalah terkait dengan eksekusi di lapangan. Alternatif lain bisa ke Tuban," katanya. (IN)
Post a Comment