Truk Terbalik di Congeang, 16 Siswa MTs Gupi Indramayu Luka Bera
Selain itu, puluhan siswa-siswi yang lainnya menderita luka-luka ringan dan mendapat pengobatan di Puskesmas Kec. Conggeang. Korban luka berat yang dibawa ke RSUD Sumedang tercatat masing-masing bernama Yuni, Andi, Rino, Iroh, Mar'atun Saniah, Hasanudin, Saeful Zaenudin, Sutisna, Asih, Nurul A, Nurul B, Wati, Ariwibowo, Saipul, Rizki, dan Willy.
Berdasarkan hasil diagnmosa sementara, di antara mereka ada yang mengalami patah tulang kaki dan tangan, luka benturan pada bagian kepala, dan luka dalam. Sementara puluhan korban lainnya, sebagian besar menderita luka lecet dan memar kecil pada beberapa bagian tubuhnya.
Ketua rombongan yang juga salah seorang guru MTs itu Suyatno (35) kepada polisi menyebutkan, puluhan siswa dan siswi diangkut dalam satu truk bak terbuka itu, sedang menempuh perjalanan untuk mengikuti kemping kegiatan pramuka sekolahnya di Desa Narimbang, Kec. Conggeang, Sumedang. Namun, acara kegiatan kemping pramuka yang dijadwalkan akan dilangsungkan hingga Sabtu (29/10) itu akhirnya dibatalkan karena musibah tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Conggeang Komisaris Herno Mardiyanto, menyebutkan saat meniti tanjakan di lokasi kejadian, truk pengangkut rombongan itu mundur lagi. Dan setelah mundur menurun sejauh lebih kurang 12 meter, truk itu mengarah ke kiri hingga akhirnya terperosok dan jatuh terbalik di bawah jurang berkedalaman lebih kurang dua meter dari permukaan jalan dengan posisi ban di atas.
Akibatnya seluruh penumpang bak truk itu pun, langsung tertumpahkan serta terkurung bak truk. Belasan di antaranya bahkan sempat terhimpit bagian sisi bak truk tersebut, hingga mengalami patah tulang dan kaki.
"Kami, tadi berhasil keluar dan di antaranya dibantu keluarkan dari kurungan bak truk itu melalui pintu bagian belakang bak truk, setelah pintu bak truk itu ada yang membukakan," tutur salah seorang siswi anggota rombongan itu, yang sedang menjalani pengobatan di Puskesmas Conggeang, Kamis sore.
Sementara itu, sopir truk tersebut Tapsirudin (57) warga Desa dan Kec. Gabuswetan, kepada "PRLM" menyebutkan, truk yang dikemudikannya itu mundur lagi karena dirinya telat mengoper gigi perseneling. "Waktu saya oper perseneling ke gigi satu, kebetulan ban depan menginjak jalan berlubang hingga sempat terhenti dan tidak bisa langsung melaju. Sebaliknya, malah mundur lagi dan rem pun saat itu tidak mampu menahannya," ujar Tapsirudin, lalu menyatakan dirinya sebenarnya sudah sering melewati tanjakan itu baik membawa rombongan orang maupun barang.
Tapsirudin lebih lanjut menerangkan, ketika truknya mundur, dirinya juga sempat berusaha mengarahkan laju mundur truknya meniti badan jalan agar bisa berhenti selamat di jalan datar kaki tanjakan. "Namun, saat melihat kaca spion, di belakang ternyata ada mobil colt pick-up pembawa barang rombongan ini sedang menanjak dan hampir tertabrak bak truk saya. Untuk menghindari menabrak mobil itu, saya lalu mengarahkan laju mundur truk ini ke kiri jalan," katanya.
Upaya menghindari truknya menabrak colt pic-up itu, berhasil, tetapi akibatnya ban belakang kiri truk itu malah terperosok ke jurang hingga truk membawa 65 siswa dan siswi itu terbalik. Sementara, guru dan pembina pramuka sekolah itu, selamat karena menumpang kendaraan lain.
Post a Comment