Puluhan Hektar Tambak Bandeng Tercemar Minyak Mentah
Indramayu - Puluhan hektar tambak ikan bandeng dan udang di Blok Bondol,Desa Brondong, Kecamaran Indramayu, Kabupaten Indramayu diketahui telah tercemar minyak mentah,kemarin.
Dugaan minyak mentah itu berwarna hitam pekat yang berasal dari bibir pantai dan berhasil masuk kearea pertambakan. Akibatnya,ratusan ikan dan udang milik petani tambak mati sia-sia. Sekretaris Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (KOMPI) Iing Rohimen mengatakan,gumpalan hitam yang diduga minyak mentah itu masuk dari pantai. Gelombang pasang air laut membuat ceceran gumpalan hitam tersebut masuk ke area tambak.
Kehadiran ceceran minyak mentah itu membuat petani tambak tidak dapat menyelamat kan ikan budidaya di lokasi tambak mereka.Sebab, gelombang pasang air laut terjadi pada malam hari. ”Petani tambak hanya mencoba membersihkan air yang tercemar dari gumpalan hitam.Tapi,hasilnya tetap tidak maksimal,”kata Iing. KOMPI berharap Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu dapat melakukan penelitian yang terjadi di Blok Bondol tersebut.
”Kami meminta agar pencemaran limbah yang diduga merupakan crude oil dapat diteliti,”ungkap dia. Selain itu,kata dia,Pemkab harus segera melakukan antisipasi perluasan pencemaran yang sering terjadi di sejumlah muara atau lahan tambak milik warga di pesisir pantai. Akibat terjadinya pencemaran puluhan hektar lahan tambak, petani di desa tersebut terpaksa memanen bandeng atau udang mereka lebih awal.Hal itu untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
”Lebih baik ikan yang ada di tambak, segera dipanen, daripada mati lebih banyak karena tercemar limbah,” pungkas seorang petani. Sementara itu,Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Aep Surachman mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel gumpalan hitam yang ditemukan di sejumlah area tambak di Blok Bondol, Desa Brondong,Kecamatan Indramayu.
Menurut dia, saat ini, sampel gumpalan hitam telah dibawa ke laboratorium untuk dicek apakah mengandung crude oil ataukah bukan. ”Belum dapat dipastikan, kandungan dalam gumpalan hitam itu, karena kita masih meneliti lebih lanjut,”katanya. Dia mengaku, belum dapat menyimpulkan apakah gumpalan hitam itu berasal dari bongkar muat kapal tanker kegiatan migas atau solar milik kapal nelayan yang tumpah.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Indramayu, Dalam, SH meminta kepada pihak- pihak terkait untuk segera mengatasi pencemaran lingkungan akibat gumpalan hitam di area tambak milik warga.” Kantor Lingkungan hidup harus meneliti kandungan yang ada dalam gumpalan hitam apakah berbahaya ataukah tidak,”ungkap dia. (sumber)
Dugaan minyak mentah itu berwarna hitam pekat yang berasal dari bibir pantai dan berhasil masuk kearea pertambakan. Akibatnya,ratusan ikan dan udang milik petani tambak mati sia-sia. Sekretaris Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (KOMPI) Iing Rohimen mengatakan,gumpalan hitam yang diduga minyak mentah itu masuk dari pantai. Gelombang pasang air laut membuat ceceran gumpalan hitam tersebut masuk ke area tambak.
Kehadiran ceceran minyak mentah itu membuat petani tambak tidak dapat menyelamat kan ikan budidaya di lokasi tambak mereka.Sebab, gelombang pasang air laut terjadi pada malam hari. ”Petani tambak hanya mencoba membersihkan air yang tercemar dari gumpalan hitam.Tapi,hasilnya tetap tidak maksimal,”kata Iing. KOMPI berharap Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu dapat melakukan penelitian yang terjadi di Blok Bondol tersebut.
”Kami meminta agar pencemaran limbah yang diduga merupakan crude oil dapat diteliti,”ungkap dia. Selain itu,kata dia,Pemkab harus segera melakukan antisipasi perluasan pencemaran yang sering terjadi di sejumlah muara atau lahan tambak milik warga di pesisir pantai. Akibat terjadinya pencemaran puluhan hektar lahan tambak, petani di desa tersebut terpaksa memanen bandeng atau udang mereka lebih awal.Hal itu untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
”Lebih baik ikan yang ada di tambak, segera dipanen, daripada mati lebih banyak karena tercemar limbah,” pungkas seorang petani. Sementara itu,Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Aep Surachman mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel gumpalan hitam yang ditemukan di sejumlah area tambak di Blok Bondol, Desa Brondong,Kecamatan Indramayu.
Menurut dia, saat ini, sampel gumpalan hitam telah dibawa ke laboratorium untuk dicek apakah mengandung crude oil ataukah bukan. ”Belum dapat dipastikan, kandungan dalam gumpalan hitam itu, karena kita masih meneliti lebih lanjut,”katanya. Dia mengaku, belum dapat menyimpulkan apakah gumpalan hitam itu berasal dari bongkar muat kapal tanker kegiatan migas atau solar milik kapal nelayan yang tumpah.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Indramayu, Dalam, SH meminta kepada pihak- pihak terkait untuk segera mengatasi pencemaran lingkungan akibat gumpalan hitam di area tambak milik warga.” Kantor Lingkungan hidup harus meneliti kandungan yang ada dalam gumpalan hitam apakah berbahaya ataukah tidak,”ungkap dia. (sumber)
Post a Comment