Polisi Belum Temukan Indikasi NII di Indramayu
Indramayu - Kepolisian Resor (Polres) Indramayu mengaku belum menemukan indikasi adanya gerakan Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Indramayu.
Kendati demikian, Polres akan berkoordinasi dengan Kodim 0616 Indramayu dan komunitas intelejen daerah (Kominda) untuk melakukan penelusuran. “Kewaspadaan tetap kami lakukan. Kami juga meminta masyarakat untuk melapor jika menemukan adanya gerakan NII di desa-desa,” ujar Kapolres Indramayu AKBP Rudi Setiawan,kemarin.
Dia menambahkan, Polres Indramayu belum menerima laporan masyarakat yang mengaku korban NII. Sementara itu, maraknya pemberitaan tentang NII membuat aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Ulul Albab Universitas Wiralodra Indramayu dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Indramayu merasa prihatin.
Kedua organisasi itu mendatangi Mapolres Indramayu mempertanyakan gerakan NII. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya gerakan NII di Kabupaten Indramayu. Pertemuan itu digagas atas dasar keprihatinan merebaknya aliran dan paham sesat seperti yang ramai diberitakan, seperti penipuan atas dasar infaq, tindakan penculikan, serta ancaman pembunuhan.
Syahrudin, juru bicara KAMMI Kabupaten Indramayu mengungkapkan, kepolisian memiliki ranah yang berbeda, bukan pada soal fatwa sesat dan menyimpangsuatualiranagama dan kepercayaan yang menjadi domain Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kalangan internal Islam,namun sebagai pelindung dan pengayom masyarakat di bawah bingkai NKRI.(sumber)
Kendati demikian, Polres akan berkoordinasi dengan Kodim 0616 Indramayu dan komunitas intelejen daerah (Kominda) untuk melakukan penelusuran. “Kewaspadaan tetap kami lakukan. Kami juga meminta masyarakat untuk melapor jika menemukan adanya gerakan NII di desa-desa,” ujar Kapolres Indramayu AKBP Rudi Setiawan,kemarin.
Dia menambahkan, Polres Indramayu belum menerima laporan masyarakat yang mengaku korban NII. Sementara itu, maraknya pemberitaan tentang NII membuat aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Ulul Albab Universitas Wiralodra Indramayu dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Indramayu merasa prihatin.
Kedua organisasi itu mendatangi Mapolres Indramayu mempertanyakan gerakan NII. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya gerakan NII di Kabupaten Indramayu. Pertemuan itu digagas atas dasar keprihatinan merebaknya aliran dan paham sesat seperti yang ramai diberitakan, seperti penipuan atas dasar infaq, tindakan penculikan, serta ancaman pembunuhan.
Syahrudin, juru bicara KAMMI Kabupaten Indramayu mengungkapkan, kepolisian memiliki ranah yang berbeda, bukan pada soal fatwa sesat dan menyimpangsuatualiranagama dan kepercayaan yang menjadi domain Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kalangan internal Islam,namun sebagai pelindung dan pengayom masyarakat di bawah bingkai NKRI.(sumber)
Post a Comment