Perampokan Lagi, Korban Ditembak 100 Gram Emas Dibawa Kabur
Indramayu - Aksi Perampokan di wilayah Indramayu masih terus terjadi. Kali ini, pasangan suami istri (pasutri) yang berprofesi sebagai pedagang emas dirampok, ketika mengendarai sepeda motor di Desa Sukatani Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Kemarin malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Dalam aksi tersebut, perampok yang mengunakan senjata api pistol berhasil merampas tas korban yang berisi uang tunai senilai Rp20 juta dan perhiasan emas seberat lebih dari seratus gram. Bahkan, pelaku menembak salah satu korbannya.
Korban yang ditembak bernama Daroh (35), warga Desa Cigugur RT 20 RW 05, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang. Dia tertembak pada bagian punggungnya, dan kini sudah dibawa ke RS MA Sentot Patrol. Sedangkan suaminya Kadana (40) hanya luka ringan pada bagian kakinya akibat terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya.
Hingga berita ini dirilis, korban tengah masih menjalani penanganan medis. Belum diketahui pasti, apakah ada proyektil peluru di dalam tubuhnya. Namun seorang petugas medis yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dari dua luka tembak tersebut satu di antaranya diyakini tertembus peluru. Itu dikuatkan karena terdapat luka bolong dan gosong.
“Memang belum diketahui pasti. Makanya kita akan lakukan ronsen terlebih dahulu, guna memastikannya,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Radar, aksi prampokan itu terjadi bermula ketika pasutri tersebut tengah mengendarai sepeda motornya hendak pulang ke rumahnya, sehabis berdagang emas keliling. Namun ketika sesampainya di lokasi kejadian, tepatnya di jalan sepi Gadel, Desa Sukatani, Kecamatan Anjatan tiba–tiba dikagetkan ada dua sepeda motor yang ditumpangi dua lelaki datang dari belakang dan menyalip lalu menyerempetnya.
Tanpa ba bi bu, salah satu pengendaranya tiba-tiba menendang korban, hingga keduanya terjatuh. Melihat korbanya jatuh, kawanan perampok itu kemudian turun dan dengan gerakan cepat merampas tas yang dipegang Daroh. Merasa tasnya ada yang mau merampas, korban berusaha mempertahankan hingga terjadi tarik-menarik.
Melihat korbanya melawan, saat itu juga salah satu perampok menembakan pistolnya beberapa kali, hingga mengenai punggungnya.
Bukan hanya Daroh, suaminya, Kadana juga ditodong pistol perampok. Hanya saja suami Daroh tidak melawan, dan perampok tersebut tidak menembaknya.
Sehabis tertembak, Daroh terkapar bersimbah darah. Melihat korban berhasil dilumpuhkan dan tidak berdaya, serta berhasil merampas tas yang berisikan uang dan perhiasan bernilai seratus juta itu, kawanan perampok kabur di tengah kegelapan malam. Korban yang tergeletak bersama suaminya, akhirnya ditemukan warga yang kebetulan melintas.
Di saat bersamaan, melintas pula sebuah mobil pikap, yang hingga akhirnya korban ditolong dan dibawa ke arah wilayah Sukra. Oleh pengendara mobil pikap, korban kemudian diantar ke kantor polisi Sub Sektor Sukra, sekaligus melaporkan kejadian itu.
Melihat ada korban luka akibat tertembak, petugas membawanya ke RS MA Sentot Patrol. Petugas Polsek Anjatan, setelah diberi informasi, kemudian datang. Kadana, suami korban kemudian dibawa ke Mapolsek Anjatan untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait peristiwa yang dialaminya bersama istrinya, Daroh. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari polisi, terkait peristiwa perampokan yang menimpa pasutri tersebut. (FO)
Dalam aksi tersebut, perampok yang mengunakan senjata api pistol berhasil merampas tas korban yang berisi uang tunai senilai Rp20 juta dan perhiasan emas seberat lebih dari seratus gram. Bahkan, pelaku menembak salah satu korbannya.
Korban yang ditembak bernama Daroh (35), warga Desa Cigugur RT 20 RW 05, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang. Dia tertembak pada bagian punggungnya, dan kini sudah dibawa ke RS MA Sentot Patrol. Sedangkan suaminya Kadana (40) hanya luka ringan pada bagian kakinya akibat terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya.
Hingga berita ini dirilis, korban tengah masih menjalani penanganan medis. Belum diketahui pasti, apakah ada proyektil peluru di dalam tubuhnya. Namun seorang petugas medis yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dari dua luka tembak tersebut satu di antaranya diyakini tertembus peluru. Itu dikuatkan karena terdapat luka bolong dan gosong.
“Memang belum diketahui pasti. Makanya kita akan lakukan ronsen terlebih dahulu, guna memastikannya,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Radar, aksi prampokan itu terjadi bermula ketika pasutri tersebut tengah mengendarai sepeda motornya hendak pulang ke rumahnya, sehabis berdagang emas keliling. Namun ketika sesampainya di lokasi kejadian, tepatnya di jalan sepi Gadel, Desa Sukatani, Kecamatan Anjatan tiba–tiba dikagetkan ada dua sepeda motor yang ditumpangi dua lelaki datang dari belakang dan menyalip lalu menyerempetnya.
Tanpa ba bi bu, salah satu pengendaranya tiba-tiba menendang korban, hingga keduanya terjatuh. Melihat korbanya jatuh, kawanan perampok itu kemudian turun dan dengan gerakan cepat merampas tas yang dipegang Daroh. Merasa tasnya ada yang mau merampas, korban berusaha mempertahankan hingga terjadi tarik-menarik.
Melihat korbanya melawan, saat itu juga salah satu perampok menembakan pistolnya beberapa kali, hingga mengenai punggungnya.
Bukan hanya Daroh, suaminya, Kadana juga ditodong pistol perampok. Hanya saja suami Daroh tidak melawan, dan perampok tersebut tidak menembaknya.
Sehabis tertembak, Daroh terkapar bersimbah darah. Melihat korban berhasil dilumpuhkan dan tidak berdaya, serta berhasil merampas tas yang berisikan uang dan perhiasan bernilai seratus juta itu, kawanan perampok kabur di tengah kegelapan malam. Korban yang tergeletak bersama suaminya, akhirnya ditemukan warga yang kebetulan melintas.
Di saat bersamaan, melintas pula sebuah mobil pikap, yang hingga akhirnya korban ditolong dan dibawa ke arah wilayah Sukra. Oleh pengendara mobil pikap, korban kemudian diantar ke kantor polisi Sub Sektor Sukra, sekaligus melaporkan kejadian itu.
Melihat ada korban luka akibat tertembak, petugas membawanya ke RS MA Sentot Patrol. Petugas Polsek Anjatan, setelah diberi informasi, kemudian datang. Kadana, suami korban kemudian dibawa ke Mapolsek Anjatan untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait peristiwa yang dialaminya bersama istrinya, Daroh. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari polisi, terkait peristiwa perampokan yang menimpa pasutri tersebut. (FO)
Post a Comment