Indramayu Kembangkan Sapi Potong
Indramayu - Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sangat potensial untuk pengembangan ternak sapi potong. Saat ini, sapi potong yang ada di daerah itu baru 8.250 ekor, padahal kemampuan pakan yang tersedia sanggup untuk pemeliharaan 400 ribu ekor sapi potong.
Hal ini diutarakan Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Ir Nandang Hidayat, ketika dikonfirmasi Suara Karya di ruang kerjanya kemarin.
"Indramayu sangat potensial untuk pengembangan sapi potong hingga mencapai 400 ribu ekor. Hal tersebut jika dihitung berdasarkan produksi jerami padi dari area sawah seluas 118 ribu hektare. Ini perhitungan daya tampung berdasarkan potensi pakan," katanya.
Menurut Nandang Hidayat, saat ini kebutuhan konsumsi daging sapi untuk warga Indramayu setiap harinya rata-rata 30 ekor sapi potong. Indramayu masih mendatangkan sapi potong dari daerah lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Potensi yang ada di Indramayu belum bisa dikembangkan dengan optimal karena keterbatasan permodalan dari kalangan peternak sapi. Kredit usaha pembibitan sapi potong masih sangat sulit diakses para peternak sapi potong, walaupun bunga pinjamannya rendah.
Oleh karena itu, diperlukan bantuan langsung permodalan dari pemerintah kepada masyarakat untuk modal usaha para petani sapi potong," ujar Kabid Peternakan Indramayu.
Lebih jauh ia menjelaskan, pengembangan sapi potong di Indramayu bukan semata-mata untuk mengembangkan potensi dan produksi daging sapi saja. Itu juga untuk tujuan mempertahankan kesuburan lahan usaha tani padi, palawija, dan tanaman hortikultura.
"Tentunya juga melalui pengolahan pupuk organik. Di samping itu, juga sebagai sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan kotoran ternak menjadi biogas," kata Nandang Hidayat.
Ia mengharapkan peran dari pengusaha untuk swadaya membeli sapi bibit yang digaduhkan kepada buruh tani sehingga bisa saling menguntungkan. (Kusyana)
Hal ini diutarakan Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Ir Nandang Hidayat, ketika dikonfirmasi Suara Karya di ruang kerjanya kemarin.
"Indramayu sangat potensial untuk pengembangan sapi potong hingga mencapai 400 ribu ekor. Hal tersebut jika dihitung berdasarkan produksi jerami padi dari area sawah seluas 118 ribu hektare. Ini perhitungan daya tampung berdasarkan potensi pakan," katanya.
Menurut Nandang Hidayat, saat ini kebutuhan konsumsi daging sapi untuk warga Indramayu setiap harinya rata-rata 30 ekor sapi potong. Indramayu masih mendatangkan sapi potong dari daerah lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Potensi yang ada di Indramayu belum bisa dikembangkan dengan optimal karena keterbatasan permodalan dari kalangan peternak sapi. Kredit usaha pembibitan sapi potong masih sangat sulit diakses para peternak sapi potong, walaupun bunga pinjamannya rendah.
Oleh karena itu, diperlukan bantuan langsung permodalan dari pemerintah kepada masyarakat untuk modal usaha para petani sapi potong," ujar Kabid Peternakan Indramayu.
Lebih jauh ia menjelaskan, pengembangan sapi potong di Indramayu bukan semata-mata untuk mengembangkan potensi dan produksi daging sapi saja. Itu juga untuk tujuan mempertahankan kesuburan lahan usaha tani padi, palawija, dan tanaman hortikultura.
"Tentunya juga melalui pengolahan pupuk organik. Di samping itu, juga sebagai sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan kotoran ternak menjadi biogas," kata Nandang Hidayat.
Ia mengharapkan peran dari pengusaha untuk swadaya membeli sapi bibit yang digaduhkan kepada buruh tani sehingga bisa saling menguntungkan. (Kusyana)
Post a Comment