Belasan Pengikut Aliran Sesat di Indramayu Bertaubat
Indramayu - Belasan pengikut aliran sesat Komunitas Millah Abraham (Komar) yang tersebar di Kecamatan Haurgeulis dan Gantar, kembali masuk Islam. Diharapkan, peristiwa itu dapat mengantisipasi menyebarnya ajaran tersebut di tengah masyarakat.
Pertobatan para pengikut aliran Komar dilakukan dengan pengucapan dua kalimat syahadat di hadapan aparat muspika Kecamatan Haurgeulis dan Gantar, Rabu (23/2). Namun sebelum acara itu berlangsung, mereka mendapat pembinaan dan arahan terlebih dulu dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat, dan para ulama sesepuh.
Adapun para pengikut aliran Komar yang bertaubat itu, di antaranya Bambang dan Suratmi, warga Desa Mekarjati, Yuyun, warga Desa Haurgeulis, dan Agus Sunarta, warga Desa Sukajati. Mereka semua masuk dalam wilayah Kecamatan Haurgeulis. Sedangkan pengikut lainnya berasal dari beberapa keluarga di Kecamatan Gantar.
Ketua MUI Kecamatan Haurgeulis, Asrofin Thalhah, mengungkapkan, keberadaan aliran tersebut sempat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pasalnya, ajaran dari aliran itu menyimpang dari Islam. Dia khawatir, keresahan itu akhirnya akan menimbulkan tragedi seperti yang terjadi di Cikeusik.
‘’Alhamdulillah mereka telah menyadari kekeliruannya dan kembali pada ajaran Islam,’’ ujar Asrofin. (sumber)
Pertobatan para pengikut aliran Komar dilakukan dengan pengucapan dua kalimat syahadat di hadapan aparat muspika Kecamatan Haurgeulis dan Gantar, Rabu (23/2). Namun sebelum acara itu berlangsung, mereka mendapat pembinaan dan arahan terlebih dulu dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat, dan para ulama sesepuh.
Adapun para pengikut aliran Komar yang bertaubat itu, di antaranya Bambang dan Suratmi, warga Desa Mekarjati, Yuyun, warga Desa Haurgeulis, dan Agus Sunarta, warga Desa Sukajati. Mereka semua masuk dalam wilayah Kecamatan Haurgeulis. Sedangkan pengikut lainnya berasal dari beberapa keluarga di Kecamatan Gantar.
Ketua MUI Kecamatan Haurgeulis, Asrofin Thalhah, mengungkapkan, keberadaan aliran tersebut sempat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pasalnya, ajaran dari aliran itu menyimpang dari Islam. Dia khawatir, keresahan itu akhirnya akan menimbulkan tragedi seperti yang terjadi di Cikeusik.
‘’Alhamdulillah mereka telah menyadari kekeliruannya dan kembali pada ajaran Islam,’’ ujar Asrofin. (sumber)
Post a Comment