Hujan Berkepanjangan Tanaman Cabai Biola Tetap Bertahan
Indramayu - Meski hujan berkepanjangan, tanaman cabai merah jenis biola yang ditanam petani di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, mampu bertahan sehingga diperkirakan hasil panen tetap maksimal.
"Hujan terus menguyur daerah pantura Kabupaten Indramayu hal itu menyebabkan sejumlah tanaman seperti mangga gagal berbuah, namun tanaman cabai merah jenis biola di Kecamatan Kroya mampu bertahan sehingga hasil panen petani cukup menggembirakan," kata Ir Anang Kepala Seksi Produksi Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, kepada wartawan di Indramayu, Kamis.
Dia menjelaskan, berkat perawatan maksimal yang dilakukan oleh petani cabai, guyuran hujan mampu mempertahankan bunga cabai hingga menjadi buah, padahal di daerah lain bunga cabai merah tersebut membusuk, sehingga diperkirakan petani gagal panen.
"Tanaman cabai merah jenis biola yang ditanam kelompok petani sayuran dataran rendah, diperkirakan panen kurang dari satu pekan lagi, melihat kondisi tanaman yang subur hasilnya bisa maksimal," katanya.
Dia menambahkan, kondisi cuaca tidak menentu penyebab gagal panen, namun petani sayuran dataran rendah mampu mempertahankan tanaman cabai merah juga sayuran lain seperti bungan kol, pakhcoy. Sehingga pasokan cabai merah akan terpenuhi.
"Hasil panen cabai merah jenis biola sudah dipesan oleh perusahaan pengolahan makanan di Jakarta, langkah tersebut suatu kemajuan bagi petani, karena mereka tidak menjual hasil panen kepada bandar yang sering terjebak harga murah," katanya.
H Yamin, seorang petani cabai merah jenis biola mengaku, hasil panen sudah ada yang menampung meringankan pekerjaan petani, karena petani hanya merawat tanaman yang dipesan tersebut, sehingga dalam pemeliharaannya cukup maksimal, meski hujan terus mengguyur tanaman mampu bertahan.
"Selama menjadi petani selain merawat tanaman dirinya harus menjual hasil panen, sehingga sering mengalami kesulitan, akhirnya bandar yang menampung dengan harga mengecewakan," katanya.
Sementara itu ketua kelompok tani sayuran dataran rendah Muhidi menuturkan, sebelum menanam kelompoknya mencari pembeli hasil panen terlebih dahulu, setelah mendapatkan kemudian membuat perjanjian tertulis baik harga juga jumlah yang harus disediakan.
"Setelah ada kesepakatan baru semua anggota kelompok tani menaman tanaman yang dipesan oleh pembeli, sehingga petani hanya tinggal merawatnya," katanya. (Ant)
"Hujan terus menguyur daerah pantura Kabupaten Indramayu hal itu menyebabkan sejumlah tanaman seperti mangga gagal berbuah, namun tanaman cabai merah jenis biola di Kecamatan Kroya mampu bertahan sehingga hasil panen petani cukup menggembirakan," kata Ir Anang Kepala Seksi Produksi Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, kepada wartawan di Indramayu, Kamis.
Dia menjelaskan, berkat perawatan maksimal yang dilakukan oleh petani cabai, guyuran hujan mampu mempertahankan bunga cabai hingga menjadi buah, padahal di daerah lain bunga cabai merah tersebut membusuk, sehingga diperkirakan petani gagal panen.
"Tanaman cabai merah jenis biola yang ditanam kelompok petani sayuran dataran rendah, diperkirakan panen kurang dari satu pekan lagi, melihat kondisi tanaman yang subur hasilnya bisa maksimal," katanya.
Dia menambahkan, kondisi cuaca tidak menentu penyebab gagal panen, namun petani sayuran dataran rendah mampu mempertahankan tanaman cabai merah juga sayuran lain seperti bungan kol, pakhcoy. Sehingga pasokan cabai merah akan terpenuhi.
"Hasil panen cabai merah jenis biola sudah dipesan oleh perusahaan pengolahan makanan di Jakarta, langkah tersebut suatu kemajuan bagi petani, karena mereka tidak menjual hasil panen kepada bandar yang sering terjebak harga murah," katanya.
H Yamin, seorang petani cabai merah jenis biola mengaku, hasil panen sudah ada yang menampung meringankan pekerjaan petani, karena petani hanya merawat tanaman yang dipesan tersebut, sehingga dalam pemeliharaannya cukup maksimal, meski hujan terus mengguyur tanaman mampu bertahan.
"Selama menjadi petani selain merawat tanaman dirinya harus menjual hasil panen, sehingga sering mengalami kesulitan, akhirnya bandar yang menampung dengan harga mengecewakan," katanya.
Sementara itu ketua kelompok tani sayuran dataran rendah Muhidi menuturkan, sebelum menanam kelompoknya mencari pembeli hasil panen terlebih dahulu, setelah mendapatkan kemudian membuat perjanjian tertulis baik harga juga jumlah yang harus disediakan.
"Setelah ada kesepakatan baru semua anggota kelompok tani menaman tanaman yang dipesan oleh pembeli, sehingga petani hanya tinggal merawatnya," katanya. (Ant)
Post a Comment