Warung Dadakan di Pantura Indramayu Dipadati Pemudik
Indramayu - Sejumlah warung dadakan di sepanjang jalur pantai utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (15/9) pagi, dipadati pemudik seiring semakin meningkatnya arus balik kendaraan yang melintasi jalan itu.
Rohayah salah seorang pemilik warung dadakan di Widasari, Kabupaten Indramayu, Rabu, mengatakan, seiring dengan semakin meningkatnya arus balik pemudik pagi ini, sejumlah pemudik memadati warungnya.
Mereka, kata dia, beristirahat sambil makan dan minum di sejumlah warung dadakan sepanjang sepanjang jalur pantura Indramayu. Apalagi pagi ini daerah ini diguyur hujan, pemudik bersepeda motor banyak yang mampir.
Menurut dia, selama arus mudik dan arus balik Lebaran, pemudik bekendara sepeda motor yang paling banyak mampir. Kalaupun ada pemudik berkendaraan roda empat, jumlahnya relatif sedikit karena keterbatasan lahan parkir.
Karena jalur pantura Kabupaten Indramayu merupakan jalur utama mudik Lebaran, warga sekitar memanfaatkan peluang itu untuk mendirikan warung. "Meski kurang dari sebulan berjualan di tempat ini, penghasilannya lumayan," katanya.
Pada arus mudik dan balik, lanjut dia, warga Indramayu panen rezeki. Tidak hanya warung dadakan, tukang parkir juga anak-anak yang membersihkan kendaraan pemudik mendapatkan uang tambahan meski setahun sekali.
Pemilik warung dadakan lain, Nono, mengaku, selama arus balik, jumlah pengunjung meningkat. Sebagian besar pengunjung adalah pemudik bersepeda motor dengan tujuan Jakarta dan sekitarnya.
Sejak arus balik mulai meningkat di jalur itu, kata dia, dalam kurun waktu sehari warungnya dikunjungi kurang dari 200 unit sepeda motor.
Diakuinya bahwa arus balik dan mudik Lebaran 2010 cukup ramai dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada periode yang sama tahun lalu. (Ant)
Rohayah salah seorang pemilik warung dadakan di Widasari, Kabupaten Indramayu, Rabu, mengatakan, seiring dengan semakin meningkatnya arus balik pemudik pagi ini, sejumlah pemudik memadati warungnya.
Mereka, kata dia, beristirahat sambil makan dan minum di sejumlah warung dadakan sepanjang sepanjang jalur pantura Indramayu. Apalagi pagi ini daerah ini diguyur hujan, pemudik bersepeda motor banyak yang mampir.
Menurut dia, selama arus mudik dan arus balik Lebaran, pemudik bekendara sepeda motor yang paling banyak mampir. Kalaupun ada pemudik berkendaraan roda empat, jumlahnya relatif sedikit karena keterbatasan lahan parkir.
Karena jalur pantura Kabupaten Indramayu merupakan jalur utama mudik Lebaran, warga sekitar memanfaatkan peluang itu untuk mendirikan warung. "Meski kurang dari sebulan berjualan di tempat ini, penghasilannya lumayan," katanya.
Pada arus mudik dan balik, lanjut dia, warga Indramayu panen rezeki. Tidak hanya warung dadakan, tukang parkir juga anak-anak yang membersihkan kendaraan pemudik mendapatkan uang tambahan meski setahun sekali.
Pemilik warung dadakan lain, Nono, mengaku, selama arus balik, jumlah pengunjung meningkat. Sebagian besar pengunjung adalah pemudik bersepeda motor dengan tujuan Jakarta dan sekitarnya.
Sejak arus balik mulai meningkat di jalur itu, kata dia, dalam kurun waktu sehari warungnya dikunjungi kurang dari 200 unit sepeda motor.
Diakuinya bahwa arus balik dan mudik Lebaran 2010 cukup ramai dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada periode yang sama tahun lalu. (Ant)
Post a Comment