Pemudik Berbajaj Kembali ke Jakarta
Indramayu - Iring-iringan pemudik menggunakan bajaj mewarnai arus balik pada H+5 atau Kamis (16/9/2010) yang melintasi jalur pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kecepatan kendaraan bajaj diperkirakan kurang dari 70 kilometer per jam. Meski lebih lambat daripada kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat lainnya, mereka tetap sabar meneruskan perjalanan kembali ke Jakarta.
Ali, salah seorang sopir bajaj asal Tegal, Jawa Tengah, mengatakan, perjalanan dari Tegal hingga ke Kabupaten Indramayu memerlukan waktu sekitar delapan jam. "Lamanya waktu tempuh itu karena selain kecepatan bajaj terbatas, ternyata di jalur pantura, mulai dari Brebes, sudah ada kemacetan sehingga semua kendaraan tidak bisa melaju cepat," katanya.
Dia mengaku, kondisi bajaj miliknya itu sudah kurang layak digunakan untuk menempuh perjalanan jauh, tetapi terpaksa dipakai karena mudik dan balik menggunakan angkutan lain membutuhkan biaya besar.
Tarsono, pengemudi bajaj lain, mengaku, mudik dan balik ke Jakarta dengan bajaj cukup ekonomis dan menyenangkan karena semua keluarga dapat terangkut, muatan di belakang bisa tiga orang ditambah barang bawaan.
"Perjalanan bajaj dari Tegal hingga ke Jakarta cukup melelahkan karena jarak tempuh jauh, sementara kondisi bajaj yang sudah berumur puluhan tahun kondisinya cukup memprihatinkan," katanya.
Kepala Seksi Lalu Lintas Dinas Perhubungan Indramayu H Kusin mengaku, jumlah bajaj yang melintas di pantura Indramayu sejak dua hari setelah Lebaran 1431 Hijriah cukup meningkat.
"Pengemudi bajaj biasanya lebih hati-hati dibandingkan pemudik kendaraan roda dua, mereka santun di jalan dan jarang ugal-ugalan. Selain itu, pemudik bajaj sering memanfaatkan jalur alternatif guna menghindari kepadatan kendaraan lain," katanya.
Dia menambahkan, meski pemudik bajaj menggunakan jalur utama mudik di pantura Kabupaten Indramayu, mereka memilih jalur kiri jalan sehingga jika terjadi kerusakan pada bajaj tidak mengganggu kendaraan lain.
Arus balik yang terjadi di jalur pantura Kabupaten Indramayu terus dipadati oleh kendaraan roda dua setelah subuh hingga pagi hari, sedangkan pada malam hari kendaraan roda empat lebih mendominasi. (sumber)
Kecepatan kendaraan bajaj diperkirakan kurang dari 70 kilometer per jam. Meski lebih lambat daripada kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat lainnya, mereka tetap sabar meneruskan perjalanan kembali ke Jakarta.
Ali, salah seorang sopir bajaj asal Tegal, Jawa Tengah, mengatakan, perjalanan dari Tegal hingga ke Kabupaten Indramayu memerlukan waktu sekitar delapan jam. "Lamanya waktu tempuh itu karena selain kecepatan bajaj terbatas, ternyata di jalur pantura, mulai dari Brebes, sudah ada kemacetan sehingga semua kendaraan tidak bisa melaju cepat," katanya.
Dia mengaku, kondisi bajaj miliknya itu sudah kurang layak digunakan untuk menempuh perjalanan jauh, tetapi terpaksa dipakai karena mudik dan balik menggunakan angkutan lain membutuhkan biaya besar.
Tarsono, pengemudi bajaj lain, mengaku, mudik dan balik ke Jakarta dengan bajaj cukup ekonomis dan menyenangkan karena semua keluarga dapat terangkut, muatan di belakang bisa tiga orang ditambah barang bawaan.
"Perjalanan bajaj dari Tegal hingga ke Jakarta cukup melelahkan karena jarak tempuh jauh, sementara kondisi bajaj yang sudah berumur puluhan tahun kondisinya cukup memprihatinkan," katanya.
Kepala Seksi Lalu Lintas Dinas Perhubungan Indramayu H Kusin mengaku, jumlah bajaj yang melintas di pantura Indramayu sejak dua hari setelah Lebaran 1431 Hijriah cukup meningkat.
"Pengemudi bajaj biasanya lebih hati-hati dibandingkan pemudik kendaraan roda dua, mereka santun di jalan dan jarang ugal-ugalan. Selain itu, pemudik bajaj sering memanfaatkan jalur alternatif guna menghindari kepadatan kendaraan lain," katanya.
Dia menambahkan, meski pemudik bajaj menggunakan jalur utama mudik di pantura Kabupaten Indramayu, mereka memilih jalur kiri jalan sehingga jika terjadi kerusakan pada bajaj tidak mengganggu kendaraan lain.
Arus balik yang terjadi di jalur pantura Kabupaten Indramayu terus dipadati oleh kendaraan roda dua setelah subuh hingga pagi hari, sedangkan pada malam hari kendaraan roda empat lebih mendominasi. (sumber)
Post a Comment