Petani Bunga Kol Indramayu, Kewalahan Layani Singapura
Indramayu - Sayuran dari dataran rendah, yang dirintis beberapa tahun lalu oleh petani Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dikirim ke Singapura.
Muhidi, petani yang menjadi pelopor penanaman sayuran di dataran rendah itu, kepada wartawan, di Indramayu, Jumat (6/8/2010), mengatakan hasil panen mereka cukup memuaskan, dan kualitasnya yang maksimal membuat sayuran itu bisa bersaing di pasaran luar negeri.
"Saat ini saya kewalahan menerima pesanan dari Singapura," katanya.
Sejak pengiriman pertama berupa bunga kol dataran rendah, kata dia, permintaan semakin tinggi setelah pelanggan di Singapura mengetahui kualitas sayuran tersebut memiliki keunggulan seperti tahan lama, lebih kenyal, dan ukuran cukup besar.
Menurut dia, kebutuhan sayur di Singapura cukup tinggi, dan pasar di sana masih terbuka. "Makanya, saya sampai saat ini masih kekurangan barang untuk dijual ke sana," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Indramayu Toto Kusmanto menuturkan, permintaan bunga kol hasil petani di Indramayu terus meningkat, namun petani setempat belum maksimal dalam pola tanam.
Menurut dia, masih perlu perluasan lahan pertanian sayuran dataran rendah tersebut. "Menanam sayuran dataran rendah dapat meningkatkan kesejahtera petani Indramayu karena pola tanamnya cukup sederhana, perawatan mudah, modal cepat kembali," katanya.
Dia mengatakan, petani akan lebih diuntungkan jika menanam bunga kol karena pemasaran hasil panen mudah dengan harga tetap bertahan bahkan cenderung terus naik.
"Umur tanaman sayuran dataran rendah lebih singkat, kurang dari 40 hari sudah panen. Berarti modal usaha cepat kembali," katanya.
Muhidi, petani yang menjadi pelopor penanaman sayuran di dataran rendah itu, kepada wartawan, di Indramayu, Jumat (6/8/2010), mengatakan hasil panen mereka cukup memuaskan, dan kualitasnya yang maksimal membuat sayuran itu bisa bersaing di pasaran luar negeri.
"Saat ini saya kewalahan menerima pesanan dari Singapura," katanya.
Sejak pengiriman pertama berupa bunga kol dataran rendah, kata dia, permintaan semakin tinggi setelah pelanggan di Singapura mengetahui kualitas sayuran tersebut memiliki keunggulan seperti tahan lama, lebih kenyal, dan ukuran cukup besar.
Menurut dia, kebutuhan sayur di Singapura cukup tinggi, dan pasar di sana masih terbuka. "Makanya, saya sampai saat ini masih kekurangan barang untuk dijual ke sana," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Indramayu Toto Kusmanto menuturkan, permintaan bunga kol hasil petani di Indramayu terus meningkat, namun petani setempat belum maksimal dalam pola tanam.
Menurut dia, masih perlu perluasan lahan pertanian sayuran dataran rendah tersebut. "Menanam sayuran dataran rendah dapat meningkatkan kesejahtera petani Indramayu karena pola tanamnya cukup sederhana, perawatan mudah, modal cepat kembali," katanya.
Dia mengatakan, petani akan lebih diuntungkan jika menanam bunga kol karena pemasaran hasil panen mudah dengan harga tetap bertahan bahkan cenderung terus naik.
"Umur tanaman sayuran dataran rendah lebih singkat, kurang dari 40 hari sudah panen. Berarti modal usaha cepat kembali," katanya.
Post a Comment