Pantura Indramayu Tidak Layak Pemudik Motor
Indramayu - Jalan pantai utara Jawa Tengah, utamanya mulai dari Gringsing, Kabupaten Batang hingga Kota Semarang sepanjang 38 kilometer, tidak layak dilalui pemudik bermotor roda dua. Hampir 50 persen kondisi jalan, terutama di bagian tepi dan tengah bergelombang akibat sebagian aspalnya menggeriting.
Pemantauan di ruas jalan pantura Weleri Kota Kendal sepanjang 18 kilometer, Minggu (15/8/2010) menunjukkan kondisi badan jalan yang aspalnye menggeriting tersebar di semua jalan yang memiliki empat lajur dengan dua jalur. Aspal yang menggeriting, ditambah di beberapa bagian tertentu aspalnya menggumpul mirip gundukan setinggi 10-15 cm juga berbahaya bagi pengemudi sepeda motor yang melaju kencang.
Pemudik terutama yang menggunakan sepeda motor skutik, dengan dimensi roda ukuran 14 inci sangat rawan ketika melibas gundukan aspal saat melaju di atas kecepatan 75 kilometer. Jalan menggeriting itu makin bervariasi ketika memasuki Kota Kendal, sepanjang 10 kilometer.
"Pemudik yang menggunakan sepeda motor tidak punya alternatif untuk memilih jalan yang mulus dan nyaman saat melintasi kota-kota di pantura. Mereka akan dihadang dengan kondisi jalan yang rusak akibat badan jalan tidak kuat menahan tekanan kendaraan angku tan besar seperti truk tronton dan truk kontainer yang melindas setiap hari," ujar pengamat transportasi di Semarang, Djoko Setijowarno.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Tengah, Urip Sihabudin mengatakan, pihaknya mengimbau pemudik sebaiknya menggunakan angkutan umum seperti kereta api atau kendaraan bus. Tidak kurang 75 persen, kecelakaan lalu lintas ketika arus mudik didominasi pengendara roda dua. (sumber)
Pemantauan di ruas jalan pantura Weleri Kota Kendal sepanjang 18 kilometer, Minggu (15/8/2010) menunjukkan kondisi badan jalan yang aspalnye menggeriting tersebar di semua jalan yang memiliki empat lajur dengan dua jalur. Aspal yang menggeriting, ditambah di beberapa bagian tertentu aspalnya menggumpul mirip gundukan setinggi 10-15 cm juga berbahaya bagi pengemudi sepeda motor yang melaju kencang.
Pemudik terutama yang menggunakan sepeda motor skutik, dengan dimensi roda ukuran 14 inci sangat rawan ketika melibas gundukan aspal saat melaju di atas kecepatan 75 kilometer. Jalan menggeriting itu makin bervariasi ketika memasuki Kota Kendal, sepanjang 10 kilometer.
"Pemudik yang menggunakan sepeda motor tidak punya alternatif untuk memilih jalan yang mulus dan nyaman saat melintasi kota-kota di pantura. Mereka akan dihadang dengan kondisi jalan yang rusak akibat badan jalan tidak kuat menahan tekanan kendaraan angku tan besar seperti truk tronton dan truk kontainer yang melindas setiap hari," ujar pengamat transportasi di Semarang, Djoko Setijowarno.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Tengah, Urip Sihabudin mengatakan, pihaknya mengimbau pemudik sebaiknya menggunakan angkutan umum seperti kereta api atau kendaraan bus. Tidak kurang 75 persen, kecelakaan lalu lintas ketika arus mudik didominasi pengendara roda dua. (sumber)
Post a Comment