Di Irak, TKW Indramayu Disandera Tujuh Tahun
Indramayu - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indramayu diduga telah disekap oleh majikannya. Sugiarti, 29 tahun, warga warga Blok Karang Baru RT 09 RW 03, Desa Sanjaya, Kecamatan Indramayu itu selama empat tahun tak diketahui kabar beritanya oleh keluarga.Warni, 60 tahun, ibu kandung Sugiarti mengatakan anak pertamanya itu berangkat pada 10 Januari 2003 lalu. "Ia berangkat melalui perantara PT Alfindo Mas Buana, Jakarta dengan tujuan ke Yordania," katanya.
Namun ternyata Sugiarti dipekerjakan di Irak pada keluarga Ahmad Abdul Ganawi. "Selama dua tahun ia masih mengirimkan kabar dan uang kepada kami," kata Warni. Uang yang dikirimkan dalam rentang waktu tersebut sebesar Rp 7,5 juta.
Memasuki tahun ketiga hingga ketujuh ini, Sugiarti sudah sama sekali tidak pernah menghubungi keluarga lagi. "Bahkan uang pun sudah tidak dikirimkan lagi," katanya. Khawatir dengan kondisi anaknya, Warni pun berusaha untuk meminta bantuan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu. Tapi tidak berhasil, bahkan dokumen milik anaknya yang diserahkan ke petugas justru hilang.
Warni pun kemudian meminta bantuan PT Alfindo Mas Buana yang membuka cabang di Kabupaten Indramayu. "Sama saja, perusahaan juga tidak mau bertanggungjawab," kata Warni. Ia bahkan sampai harus menjual tanah dan rumahnya untuk mengetahui keberadaan anaknya.
Ketua Pengurus Daerah Serikat Pekerja TKI Luar Negeri (SPTKILN) Kabupaten Indramayu, Edi Rustam, menjelaskan mereka telah berhasil melacak keberadaan Sugiarti melalui bantuan kepolisian Arab Saudi. "Bahkan kami sudah berhasil menghubungi Sugiarti pada Maret 2010," katanya.
Saat berkomunikasi itulah diketahui Sugiarti minta dipulangkan karena tidak tahan dikurung majikannya selama tujuh tahun. Dijelaskan Edi, Sugiarti telah menjadi korban penyelundupan buruh migran gelap. "Karena seharusnya ia bekerja di Yordania, tapi malah diselundupkan ke Irak," katanya.
Saat ini Edi mengungkapkan tengah mengupayakan pemulangan Sugiarti melalui perantara KBRI di Yordania. "Jika berhasil, Sugiarti akan langsung dipulangkan kepada keluarganya," katanya. (sumber)
Namun ternyata Sugiarti dipekerjakan di Irak pada keluarga Ahmad Abdul Ganawi. "Selama dua tahun ia masih mengirimkan kabar dan uang kepada kami," kata Warni. Uang yang dikirimkan dalam rentang waktu tersebut sebesar Rp 7,5 juta.
Memasuki tahun ketiga hingga ketujuh ini, Sugiarti sudah sama sekali tidak pernah menghubungi keluarga lagi. "Bahkan uang pun sudah tidak dikirimkan lagi," katanya. Khawatir dengan kondisi anaknya, Warni pun berusaha untuk meminta bantuan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu. Tapi tidak berhasil, bahkan dokumen milik anaknya yang diserahkan ke petugas justru hilang.
Warni pun kemudian meminta bantuan PT Alfindo Mas Buana yang membuka cabang di Kabupaten Indramayu. "Sama saja, perusahaan juga tidak mau bertanggungjawab," kata Warni. Ia bahkan sampai harus menjual tanah dan rumahnya untuk mengetahui keberadaan anaknya.
Ketua Pengurus Daerah Serikat Pekerja TKI Luar Negeri (SPTKILN) Kabupaten Indramayu, Edi Rustam, menjelaskan mereka telah berhasil melacak keberadaan Sugiarti melalui bantuan kepolisian Arab Saudi. "Bahkan kami sudah berhasil menghubungi Sugiarti pada Maret 2010," katanya.
Saat berkomunikasi itulah diketahui Sugiarti minta dipulangkan karena tidak tahan dikurung majikannya selama tujuh tahun. Dijelaskan Edi, Sugiarti telah menjadi korban penyelundupan buruh migran gelap. "Karena seharusnya ia bekerja di Yordania, tapi malah diselundupkan ke Irak," katanya.
Saat ini Edi mengungkapkan tengah mengupayakan pemulangan Sugiarti melalui perantara KBRI di Yordania. "Jika berhasil, Sugiarti akan langsung dipulangkan kepada keluarganya," katanya. (sumber)
Post a Comment