Sawah di Indramayu Diserang Keong Mas
Berdasarkan pantauan serangan hama keong mas ini seiring petani masa tanam kedua (gadu). Mestinya curah hujan yang turun pada satu bulan terakhir ini membawa keuntungan bagi petani. Pasalnya, tanaman padi mereka bisa terhindar dari ancaman kekeringan. Namun, hal itu juga membawa dampak negatif karena mendatangkan serangan hama keong mas pada tanaman padi. Rata-rata areal yang terserang hama keong mas adalah daerah-daerah yang dekat dengan sungai. Sebab, limpasan air dari sungai membuat areal sawah selalu tergenang air. Genangan air inilah yang membuat hama keong mas berkembang biak dengan cepat.
"Sebenarnya serangan keong mas ini sudah biasa di saat air melimpah di persawahan. Cara binatang ini menyerangnya adalah melalui batang padi tanaman muda hingga habis,’’ ujar Mashudi (45), seorang petani dari Desa Jati Sawit, Kec.Jatibarang,Jumat (2/7).
Menurutnya, tanaman padi yang diserang itu berumur kurang dari 20 hari. Akibatnya, tanaman padi menjadi mati dan terpaksa harus ditanam ulang. Penanaman ulang akibat serangan hama keong mas dilakukan dengan sistem tambal sulam. Pasalnya, tidak semua tanaman padi terserang hama tersebut.
"Untuk memberantas hama keong mas kebanyakan para petani melakukan kegiatan penyemprotan. Hasilnya cukup ampuh, keong mas bisa mati. Tetapi seiring dengan banyaknya air hama ini juga kerap muncul kembali, " terangnya.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sliyeg, Sutatang, menjelaskan, selain dengan penyemprotan insektisida, pemberantasan keong mas juga bisa dilakukan dengan cara tradisional dengan menggunakan daun pepaya. Caranya, daun pepaya disebarkan di areal sawah. Selanjutnya, hama keong mas akan berkumpul di daun pepaya tersebut dan tanaman padi bisa terhindar dari serangan hama tersebut.
Post a Comment