Petani Lebih Tertarik Tanam Bunga Kol Ketimbang Padi
Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Ir. Toto Kusmanwanto dijumpai Pos Kota di ruang kerjanya, Kamis (10/6) mengemukakan, kecenderungan petani Indramayu mengalihkan pola tanam dari padi – padi – palawija setahun menjadi padi – bunga kol – bunga kol tidak bisa dicegah.
Hal itu merupakan ciri petani modern. Ciri petani modern adalah petani yang mampu memanfaatkan setiap peluang pasar. Tanam,an bunga kol termasuk memiliki peluang pasar yang bagus dan terbuka luas.
Toto menyebutkan, panen padi petani di Indramayu dalam satu Hektar (HA) hasilnya 6 ton. Jika harga jual per Kg Rp3 ribu, pendapatan kotor petani yang menanam padi hanya Rp18 juta.
Pendapatan itu jauh lebih kecil. Dibandingkan hasil panen bunga kol. Dengan luas 1 HA, hasil panen mencapai Rp60 juta. Ini jelas menguntungkan petani. Apalagi masa panen bunga kol hanya 45 hari. Bandingkan masa panen padi yang mencapai 4 bulan.
Dikatakan, pola tanam yang dikembangkan petani di sejumlah kecamatan di Indramayu sudah bergeser. Biasanya dalam setahun petani menanam padi – padi – palawij, sekarang padi – bunga kol – bunga kol. Tanaman bunga kol dapat tumbuh subur di semua daerah di Indramayu.
Uniknya lagi, kualitas bunga kol Indramayu jauh lebih bagus dibandingkan bunga kol dari dataran tinggi. Bunga kol dari Indramayu diletakkan 15 hari di meja perubahannya hanya kering. Tapi bunga kol dari dataran tinggi disimpan di atas meja seminggu langsung busuk.
Post a Comment