KPUD Indramayu Didemo Massa, Tolak Pilkada 18 Agustus
Indramayu - Ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa berunjukrasa di sejumlah tempat di Indramayu, Selasa (1/6) pagi. Para pendemo menuntut KPUD segera membatalkan jadwal Pemilukada Indramayu, yang rencananya akan dilaksanakan pada 18 Agustus nanti.
Massa dari Forum Mahasiswa Peduli Perubahan Indramayu (FMPPI), dan Forum Demokrasi Indramayu Bersatu (FDIB), serentak beraksi di gedung DPRD, Polres serta Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kab. Indramayu.
Massa dari FDIB yang menggelar demo di KPUD Indramayu, menuntut agar KPUD segera membatalkan jadwal Pemilukada Indramayu yang akan dilaksanakan 18 Agustus nanti. Pasalnya, bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan yang seharusnya dihormati demi khusyuknya menjalankan ibadah puasa. Jika KPUD bersikukuh, maka masyarakat mengancam akan memboikotnya.
KPUD Indramayu bersikukuh tidak dapat mengubah jadwal pelaksanaan pemilukada yang sudah ditetapkan, karena jika dilanggar maka berisiko akan mengubah seluruh jadwal acara pelaksanaan pemilukada, yang membutuhkan waktu delapan bulan.
Sedangkan massa dari FMPPI meminta pihak polisi bersikap netral, tidak menjadi tangan kanan pendopo, terutama dalam mengusut kecurangan pemilukada. Polisi harus menolak segala bentuk intervensi, demi memujudkan pesta demokrasi yang bersih, jujur dan trasparan.
Kapolres Indramayu, AKBP Nasri Wiharto, kepada sejumlah pendemo berjanji polisa akan bersikap netral. Usai mendengarkan jawaban Kapolres, massa pun membubarkan diri dan melanjutkan aksinya di pendopo. Namun para pendemo gagal masuk pendopo, karena sudah dihadang barikade anggota Dalmas Polres setempat. (sumber)
Massa dari Forum Mahasiswa Peduli Perubahan Indramayu (FMPPI), dan Forum Demokrasi Indramayu Bersatu (FDIB), serentak beraksi di gedung DPRD, Polres serta Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kab. Indramayu.
Massa dari FDIB yang menggelar demo di KPUD Indramayu, menuntut agar KPUD segera membatalkan jadwal Pemilukada Indramayu yang akan dilaksanakan 18 Agustus nanti. Pasalnya, bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan yang seharusnya dihormati demi khusyuknya menjalankan ibadah puasa. Jika KPUD bersikukuh, maka masyarakat mengancam akan memboikotnya.
KPUD Indramayu bersikukuh tidak dapat mengubah jadwal pelaksanaan pemilukada yang sudah ditetapkan, karena jika dilanggar maka berisiko akan mengubah seluruh jadwal acara pelaksanaan pemilukada, yang membutuhkan waktu delapan bulan.
Sedangkan massa dari FMPPI meminta pihak polisi bersikap netral, tidak menjadi tangan kanan pendopo, terutama dalam mengusut kecurangan pemilukada. Polisi harus menolak segala bentuk intervensi, demi memujudkan pesta demokrasi yang bersih, jujur dan trasparan.
Kapolres Indramayu, AKBP Nasri Wiharto, kepada sejumlah pendemo berjanji polisa akan bersikap netral. Usai mendengarkan jawaban Kapolres, massa pun membubarkan diri dan melanjutkan aksinya di pendopo. Namun para pendemo gagal masuk pendopo, karena sudah dihadang barikade anggota Dalmas Polres setempat. (sumber)
Post a Comment